klikkalimantan.com, BANJAR-Setelah sukses menggelar balap sepeda berskala nasional Tour de Loksado, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali merencanakan kegiatan serupa, tetapi dengan skala internasional.
“Saat ini Tour de Loksado adalah balap sepeda dengan skala nasional. Saya berharap kegiatan serupa nantinya bisa ditingkatkan menjadi skala internasional,” ujar Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Kalsel, Nurul Fajar Desira usai melepas peserta Tour de Loksado 2023 di Kiram Park di Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Sabtu (23/9)
Karena, menurut Fajar, Pemprov Kalsel tak hanya hendak mengenalkan Loksado saja, tetapi juga Geopark Meratus. Apalagi, Geopark Meratus bukan hanya ada di Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) saja, namun ada di beberapa di wilayah Kalsel.
“Saya berharap di tahun depan nantinya bisa race internasional dengan nama Tour de Meratus,” sebut Fajar.
Kadis Pariwisata Kalsel, Muhammad Syarifuddin menerangkan, peserta Tour de Loksado berjumlah 447 orang pebalap sepeda yang berasal dari 11 provinsi di Indonesia. Untuk kegiatan ini adalah yang ke-8 dengan menempuh jarak 154 Km dari Kiram Park menuju Loksado di Kabupaten HSS. Setelah itu, peserta kembali menempuh jalur Loksado untuk memperebutkan King Of Mountain dan Queen Of Mountain.
Dijelaskan Syarifuddin, Tour de Loksado terbagi dalam enam kategori nomor yang dipertandingkan: Men Junior, Men Elite, Men Master A, Men Master B, Men Master C, dan Women Open dengan merebutkan hadiah ratusan juta rupiah. Untuk hadiah juara 1 Rp8 Juta, juara 2 Rp7 Juta, dan juara 3 Rp5 Juta untuk masing-masing kategori. Tak hanya itu, peserta juga mendapatkan grand prize bagi king dan queen serta uang pembinaan.
Event Tour de Loksado, tambah Syarifuddin, bertujuan untuk memperkenalkan destinasi pariwisata yang ada di Kalsel, khususnya Geopark Meratus yang berada di Pegunungan Meratus.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (Sekjen PB ISSI), Parama Nugroho pun memuji Tour de Loksado ini karena berjalan secara konsisten. Karena itu, dirinya siap untuk memasukkan agenda ini menjadi kalender ISSI pada masa mendatang.
“Kami sudah berbincang dan siap memasukkan kegiatan ini ke dalam kalender ISSI. Namun, untuk memasukkannya ke kalender, kami terlebih dahulu usul pada tahun ini untuk kegiatan di tahun depan, selanjutnya ke depan baru dicoba dirancang kegiatan ini untuk skala internasional,” tukas Parama Nugroho.(pr/klik)