Waspada, Hewan Ternak Rentan Terserang Penyakit di Musim Penghujan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com – Tinggi intensitas hujan yang mengguyur Kalimantan Selatan, tak terkecuali Kabupaten Banjar dua pekan terakhir tentunya tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tapi juga kesehatan hewan ternak.

Untuk itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Banjar, Dondit Bekti melalui H Djoko Santoso, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan mengimbau masyarakat yang memiliki hewan peliharaan, utamanya peternak dalam skala besar maupun kecil agar selalu memperhatikan sanitasi kandang ternak, serta memberikan vaksin, dan pakan yang cukup.

“Kalau hal tersebut tidak diperhatikan, maka hewan peliharaan dan hewan ternak sangat retan terserang penyakit karena kondisi iklim yang dingin ditambah imun tubuhnya lemah karena kurang asupan pakan dan vitamin hewan ternak akan lebih mudah terjangkit virus,” ujar Djoko pada, Senin (13/1/2020) kemarin.

Guna mencegah terjadinya kematian hewan ternak dengan skala besar ataupun kecil. Djoko pun mengaku sudah melakukan sosialisasi dan mengimbau peternak agar menjaga sanitasi kandang hewan ternak dan lain sebagainya.

“Tim kami pun langsung terjun ke lapangan apabila mendapati adanya laporan hewan ternak yang mati. Sejauh ini masih belum ada kami dapati hewan ternak dengan skala besar, kalau pun ada kematian hewan ternak seperti sapi dan kerbau hanya disebabkan penyakit kembung, dan Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau demam tiga hari yang disebabkan virus arbo,” akunya.

Hal serupa dibenarkan drh Asep Yusuf NS mendampingi Djoko Santoso mengaku tidak ada kematian hewan dengan skala besar atau bersifat yang insidentil, begitupun terhadap hewan ternak jenis unggas saat mendampingi Djoko Santoso.

“Dari beberapa laporan yang masuk, hewan ternak jenis unggas yang mati hanya terserang virus Mucosal Disease (MD) berdasarkan uji klinis dan laboratorium. Namun, jika dilakukan program vaksinasi yang teratur, sanitasi kandang yang baik, serta pakan yang cukup dan pengobatan yang teratur, hewan ternak yang terindikasi penyakit pun akan sembuh,” jelas dr Asep didamping dr M Akbar Susanto.

Sebagai dokter hewan pada Disnakbun Kabupaten Banjar, Asep Yusuf pun memastikan, penyakit Avian Influenza (AI) atau Flu Burung yang disebabkan virus H5N1 sejauh ini masih belum didapati di Kabupaten Banjar.

“Cara mengetahui hewan unggas itu apakah terindikasi fulu burung atau tidak. Kita dapat melakukan pemeriksaan seperti, pada bagian kulitnya akan berwarna kebiru-biruan, terdapat tanda pendarahan bercak merah pada bagian otot dada, paha, dan kaki bawah atau pendarahan atehi, serta terjadi pembekakan didaerah sinus. Namun, gejala ini hampir sama dengan visrus MD atau belawa, untuk memastikan itu kita perlu lakukan uji hipotesis dan lab,” pungkasnya.(zai/klik)