klikkkalimantan.com – Pandemi virus korona (covid-19) dipastikan berimbas realisasi target APBD Tahun Anggaran 2020. Begitupun target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menjadi salah satu komponen APBD.
HM Farid Soufian, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Banjar bahkan menaksir, kemungkinan tak tercapai target APBD dampak wabah korona mencapai di kisaran 30 persen.
Begitu pula dengan realisasi target PAD. “Target PAD untuk APBD 2020 Rp158 Miliar. Target triwulan pertama sebesar 15 persen tercapai, bahkan melampaui batas sebesar 34 persen,” kata Farid Soufian, ditemui klikkalimantan.com, Selasa (14/4/2020).
40 persen target di triwulan dua, Farid mengaku masih memungkinkan tercapai. Namun untuk triwulan tiga, dia pesimis terpenuhi.
“Target di triwulan tiga sebesar 75 persen dan 100 persen di triwulan empat. Dalam kondisi seperti sekarang ini cukup berat dan tentunya harus segera ada penyesuaian. Jika tidak APBD dipastikan defisit,” kata Farid.
Dipaparkan Farid, dampak wabah virus korona begitu besar hampir di semua sektor usaha yang ujungnya berdampak pada penerimaan pajak daerah.
Lebih lanjut menurutnya, secara keseluruhan pendapatan daerah dari retribusi ijin mendirikan bangunan IMB masih sangat kecil. Begitu pula dengan pajak dari usaha sarang burung walet.
Begitu pun dengan sumbangan PAD dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), menurut Farid sangat diharap di tengah kepungan wabah covid-19 seperti sekarang ini.
“Karena dasar pembentukan BUMD sebagai penyumbang PAD untuk APBD, bukan sebaliknya, justru menjadi beban APBD,” kata Farid. (to/klik)