klikkalimantan.com, MARTAPURA – Seperempat bagian dari layar digital Videotron milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar yang berada di perempatan ruas jalan di Desa Sungai Tabuk Kota, Kecamatan Sungai Tabuk blank display.
Padahal keberadaan videotron senilai Rp1,5 Miliar sebagai media penyebaran informasi kepada masyarakat tersebut terbilang baru, yakni baru awal tahun 2025 aktif beroperasi di perempatan ruas Jalan Gubernur Syarkawi dan Jalan Martapura Lama, Kecamatan Sungai Tabuk.
Dikonfirmasi terkait perihal tersebut, ternyata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banjar, H Yudi Andrea sudah mengetahui permasalahan tersebut, dan menyatakan kondisi blank display bukan kerusakan permanen, melainkan hanya gangguan sistem.
“Videotron itu tidak rusak, cuma error sistem saja. Namanya juga alat elektronik, kadang bermasalah terutama karena listrik,” ujarnya pada Kamis (10/4/2025).
Selain terjadi error sistem, Yudi Andrea juga mengungkapkan bahwa sudah beberapa kali videotron mengalami gangguan, salah satunya akibat disambar petir pada musim penghujan.
“Kadang disambar petir, masalah listrik, atau kesalahan format file yang dikirim. Tapi kita selalu berkomunikasi dengan pihak vendor,” bebernya.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan alasan mengenai kondisi videotron yang mengalami error sistem yang masih belum dilakukan perbaikan.
“Saat ini teknisi dari vendor sedang berada di kampung halaman karena libur Idul fitri, sehingga perbaikan belum bisa dilakukan secepatnya. Tapi permasalahan ini sudah disampaikan dan segera akan ditindaklanjuti,” katanya.
Tak hanya di Kecamatan Sungai Tabuk, ia juga mengungkapkan bahwa error sistem juga terjadi pada videotron yang berada di samping ruas Jalan Sekumpul akibat disambar petir.
“Hal-hal seperti ini biasa terjadi. Kita rutin melakukan pengecekan ke lapangan setiap bulan,” ucapnya.
Perlu diketahui, saat ini Pemkab Banjar memiliki empat unit videotron yang tersebar di beberapa titik strategis, yakni di Sekumpul, Simpang 4 Pasar Batuah, Simpang 4 Sungai Tabuk, dan di bundaran pancasila gambut dengan total anggaran pengadaan yang digelontorkan sekitar Rp6 Miliar. Sedangkan untuk biaya pemeliharaan sebesar Rp40 Juta per tahun.
“Kami upayakan semua tetap berjalan baik, karena ini aset penting dalam mendukung penyebaran informasi publik,” tutupnya.(zai/klik)