Rabu, Desember 3, 2025
BerandaBalanganDPRD Balangan Dorong Integrasi Sejarah Daerah ke Muatan Lokal Sekolah

DPRD Balangan Dorong Integrasi Sejarah Daerah ke Muatan Lokal Sekolah

klikkalimantan.com, PARINGIN – Anggota DPRD Kabupaten Balangan dari Fraksi Partai Demokrat, Saiful Arif, mendorong agar sejarah lokal Balangan dimasukkan secara resmi ke dalam kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah. Menurutnya, integrasi ini penting untuk membangun identitas budaya dan memperkuat rasa bangga generasi muda terhadap daerahnya.

Usulan ini muncul di tengah keprihatinan terhadap minimnya pengetahuan generasi muda tentang sejarah, tokoh-tokoh, dan keunikan budaya Balangan.

“Ini bukan sekadar pelajaran tambahan, tapi bagian dari membentuk karakter siswa agar mencintai tanah kelahirannya,” ujar Saiful saat ditemui, Sabtu (2/8/2025).

Legislator daerah pemilihan Balangan II ini menilai, selama ini warisan sejarah dan budaya Balangan belum mendapatkan ruang yang memadai dalam sistem pendidikan formal. Padahal, kekayaan lokal tersebut bisa menjadi bahan edukatif yang bernilai tinggi untuk memperkuat jati diri siswa.

“Anak-anak perlu tahu siapa tokoh-tokoh lokal mereka, sejarah perjuangan daerah, dan keunikan budayanya. Dari situlah tumbuh kesadaran sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki akar kuat,” jelasnya.

Saiful mencontohkan berbagai aspek yang layak diajarkan, seperti sejarah terbentuknya Kabupaten Balangan, peran tokoh lokal dalam pergerakan kemerdekaan, hingga kearifan lokal masyarakat Dayak yang menjadi identitas khas daerah.

Politisi Partai Demokrat ini mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera berkolaborasi dengan DPRD dalam merancang kurikulum sejarah lokal yang terstruktur dan terintegrasi dalam proses belajar-mengajar.

“Gagasan ini harus diwujudkan secara nyata. Kita butuh sinergi antara pemerintah daerah, legislatif, dan kalangan pendidik agar sejarah lokal benar-benar masuk ke ruang kelas,” tegasnya.

Ia mengusulkan pembentukan tim penyusun kurikulum yang melibatkan sejarawan lokal, budayawan, tokoh masyarakat, hingga guru-guru. Selain buku teks, pembelajaran juga bisa memanfaatkan media visual, kunjungan ke situs sejarah, serta melibatkan narasumber dari kalangan sesepuh masyarakat.

Dukungan terhadap inisiatif ini juga datang dari kalangan masyarakat dan tenaga pendidik, yang menilai pentingnya penguatan nilai-nilai lokal di tengah arus globalisasi yang kian deras.

“Kami di DPRD siap memfasilitasi dan mengalokasikan anggaran untuk program ini. Ini adalah investasi untuk masa depan Balangan,” tambah Saiful.

Ia berharap, dalam waktu dekat akan ada pertemuan koordinasi untuk membahas roadmap implementasi kurikulum sejarah lokal ini, dengan target dapat mulai diterapkan secara bertahap di sejumlah sekolah percontohan pada tahun ajaran berikutnya.

“Kita tidak anti globalisasi, tapi kita harus memastikan anak-anak kita punya fondasi identitas yang kuat. Dengan memahami dari mana mereka berasal, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan tanpa kehilangan jati diri,” pungkasnya. (to/klik)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments