klikkalimantan.com, BANJARBARU – Antibiotik menjadi jalan pintas sebagain besar orang untuk mengurangi atau mengatasi rasa sakit. Namun perlu diketahui, mengonsumsi antibiotik yang tidak sesuai aturan justru dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Mengutip unggahan bertajuk ‘Bahaya Penggunaan Antibiotik Tidak Teratur’ di akun Intagaram Rumah Sakit Idaman (RSD) Idaman Banjabaru, antibiotik merupakan salah satu penemuan terbesar dalam dunia kedokteran yang secara signifikan menurunkan angka kematian akibat infeksi bakteri.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir muncul masalah seius akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan tidak teratur. Disebutkan penggunaan antibiotik tidak teratur yakni; salah takaran, lama waktu pengobatan tidak sesuai, menghentikan penggunaan antibiotik sebelum waktunya, menggunakan antibitotik tanpa resep dokter, dan menggunakannya untuk non infeksi (flu virus).
Padahal penggunaan antibiotik tidak teratur dapat berdampak buruk pada kesehatan dan tubuh penggunannya. Beberapa dampak buruk tersebut antara lain; resistensi antibiotik, yakni bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik yang biasanya efektif, infeksi juga jadi lebih sulit diobati.
Penggunaan antibiotik tidak teratur juga memicu risiko terjadinya superinfeksi. Yakni terjadinya infeksi baru yang disbebakan organisme resisten. Ada juga reaksi alergi dan efek samping berupa ruam hingga reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa.
Penggunaan antibiotik juga dapat menghanurkan bakteri baik dalam tubuh dan menyebabkan ketidakseimbangan mikrobioma. Dan semia risiko ini berujung pada peningkatan biaya kesehatan, karena perawan infeksi resisten lebih mahal dan memerlukan antibiotik yang lebih kuat.
Konsumsi antibiotik tidak teratur ini terjadi dipicu sejumlah faktor. Di antaranya ketidaktahuan pasien terhadap resep dokter, kurangnya esukasi tentang pentingnya penggunaan antibiotik yang tepat, kemudahan membeli antibiotik tanpa resep, dan kesalahan pemberian resep dokter oleh tenaga medis.
Untuk mencegah kemungkinan terjadinya risiko buruk akibat konsumsi antibiotik ada sejumlah hal yang perlu dilakukan. Yakni; gunakan antibiotik hanya dengan resep dokter, ikuti aturan takaran dan lama pengobatan, jangan menyimpan atau mengonsumsi antibiotik sisa, edukasi masyarakat tentang bahaya resistensi antibiotik, dan tenaga kesehatan harus merespkan antibiotik dengan tepat. (to/klik)