klikkalimantan.com, MARTAPURA – Aktivis anti korupsi Kalsel Aliansyah heran, atas pernyataan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar Liana Penny yang hadir ke Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Banjar hanya untuk silaturahmi pada 4 Maret 2025 kemarin.
“Saya jadi bingung dengan pernyataan, bahwa Kadisdik Banjar datang ke Unit Tipidkor hanya untuk silaturahmi saja. Itu tidak masuk akal alias ‘Di Luar Nurul’, tegasnya, Rabu (5/3/2025).
Pernyataan ‘Di Luar Nurul’ diungkapkan Aliansyah selaku Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen Kalimantan Selatan (LSM KPK-APP Kalsel), sebab pihaknya punya beberapa bukti dugaan KKN pada Disdik Kabupaten Banjar yang merugikan negara. Karena itu dalam waktu dekat ini pihaknya akan menyerahkan bukti dugaan KKN tersebut ke Polres Banjar untuk diusut tuntas.
“Ada dugaan penyimpangan pelaksanaan beberapa proyek yang tidak sesuai spesifikasi, Pungli, dan pemotongan gaji guru PPPK. Untuk itu pihaknya siap koordinasi dengan Polres Banjar supaya diusut tuntas dengan memberikan sejumlah bukti,” ucap Ali.
Seperti diberitakan klikkalimantan.com sebelumnya, sekitar pukul 12.13 Wita, terlihat mobil Inova hybrida warna hitam dengan nomor polisi (Nopol) DA 1557 BU milik pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar terparkir di teras Satreskrim Polres Banjar pada 4 Maret 2025 kemarin.
Setelah di tunggu hampir 20 menit lamanya, terlihat sosok Kepala Disdik Kabupaten Banjar, yakni Liana Penny keluar dari ruang Tipidkor Satreskrim Polres Banjar.
Dikonfirmasi terkait perihal kehadirannya tersebut, Liana Penny terkesan irit bicara, dan mengatakan kedatangannya ke Tipidkor Satreskrim Polres Banjar hanya untuk silaturahmi.
“Tidak ada apa-apa. Hanya silaturahmi saja,” ujarnya sembari menuju mobilnya yang terparkir di teras Satreskrim Polres Banjar.(zai/klik)
