Waspada Lubang dan 1,1 KM masih Perkerasan
klikkalimantan.com, MARTAPURA – Kalimantan Selatan tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-29. Dihelat 10 – 19 Oktober 2022, sebagian besar kegiatannya digelar di Kabupaten Banjar. Tercatat dari 12 vanue, enam di antaranya ada di Kabupaten Banjar. Termasuk seremoni pembukaan yang akan dilaksanakan di Kiram Park, Kecamatan Karang Intan.
Selain seremoni pembukaan, sejumlah kegiatan yang juga akan dilaksanakan yakni, Pawai Ta’aruf pada 11 Oktober 2022. Rutenya, Taman Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura menuju Bundaran Simpang Empat Banjarbaru dan kembali Kantor Bupati Banjar, tepat berseberangan Taman CBS.
Menyambung Pawai Ta’aruf, pada 13 – 17 Oktober akan diselenggarakan Tilawatil Dewasa dan Qiraat Sabah Mujjawadah di Masjid Agung Al Mukaramah. Ada juga pameran dan bazar MTQ di RTH Alun-alun Ratu Zalecha pukul 08.00 – 24.00 Wita.
Sehubungan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan menerapkan rekayasa lalu lintas. Berdasarkan lembar imbaun Nomor: 551.1/1073/LLJ-Dishub tertanggal 28 September 2022, kendaraan dengan sumbu 2 dari arah Banjarbaru ke Hulu Sungai dan sebaliknya, akan dialihkan melalui jalur alternatif Jalan Matamaran – Sungai Ulin. Termasuk dalam kendaraan sumbu 2, truk dengan kapasitas muatan 10 – 14 ton.
Sedangkan untuk kendaraan sumbu 3 dan lebih, tidak diperbolehkan melintas pada waktu pelaksanaan kegiatan tersebut. Termasuk dalam kendaraan sumbu 3; truk beroda 8 dan 10 dengan kapasitas muatan 19 – 24 ton.
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Perhubungan Darat pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banjar, Riyantoni saat dikonfirmasi, Kamis (6/10/2022) mengiyakan rencana rekaya lalu lintas selama pelaksaan MTQ sesuai imbauan Dishub Provinsi Kalimantan Selatan tersebut.
“Benar, berdasarkan hasil rapat koordinasi pihak provinsi, akan dilakukan rekayasa lalu lintas selama MTQ. Arus kendaraan, utamanya sumbu dua dari arah Hulu Sungai akan diarahkan ke Jalan Sungai Ulin Mataraman,” ujarnya.
Berdasarkan hasil rapat kooridnasi pula, kondisi sepanjang kurang lebih 15 KM tersebut dalam kondisi layak dan bisa dilintasi. Meski masih ada sekitar 1,1 KM yang belum teraspal. “Ada juga badan jalan yang berlubang. Tapi akan diperbaiki oleh Dinas PUPR Provinsi.
Riyantoni mengaku, pihaknya siap dan mendukung demi kelancaran pelaksanaan MTQ Nasional yang sebagian besar kegiatannya diselenggarakan di Kabupaten Banjar. Termasuk jika nantinya dilibatkan untuk pengamanan dan penjaan jalur. “Namun karena leading sektornya pihak provinsi, kami menunggu dan sesuai instruksi,” katanya.
Dialihkan melalui Jalan Sungai Ulin – Mataraman, para sopir truk mesti berhati-hati. Pasalnya, jalan terhubung dua wilayah, Kabupaten Banjar – Kota Banjarbaru tak semuanya mulus dan nyaman dilintasi truk bermuatan.
Dari pantauan klikkalimantan.com di lokasi, dimulai dari Desa Danau Salak, Kecamatan Astambul yang menjadi lokasi awal trase jalan, aspal jalan didominasi lubang. Lapisan aspal terkoyak di banyak titik di sepanjang kurang lebih dua kilometer hingga perempatan jalan Desa Sungai Arfat RT 4, Kecamatan Karang Intan.
Bukan tanpa penyebab, dari informasi terhimpun di masyarakat, rusaknya jalan lantaran dilintasi truk bermuatan batu bara. “Lokasi tambangnya ada di Desa Biih dan Panyambaran di Kecamatan Karang Intan dan Desa Gunung Ulin Kecamatan Mataraman,” kata Amat, salah seorang warga saat ditemui klikkalimantan di Desa Sungai Arfat.
Lepas perempatan RT 4 Desa Sungai Arfat, kondisi jalan dalam kondisi baik hingga jembatan besi yang berada di perbatasan Desa Sungai Arfat dan Mali-mali. Namun selepas jembatan, badan jalan belum beraspal dan hanya berlapis material perkerasan . Panjangnya kurang lebih satu kilo meter hingga Desa Jinggah Habang.
Baru setelah Desa Jinggah Habang, kondisi jalan membaik hingga tembus Jalan PM Noor di Sungai Ulin Banjarbaru. Meski demikian, pengemudi tetap mengontrol laju kendaraannya. Karena memasuki kawasan Desa Inderasari, Kecamatan Martapura, lebar jalan menyempit. (to/klik)