Klikkalimantan.Com, BANJARBARU – Surat pernyataan pedagang subuh Pasar Bauntung dengan Wawalikota Banjarbaru, Kalimantan Selatan sepertinya dipandang sebelah mata. Buktinya, para pedagang tetap tidak menerima hasil kesepakatan yang ditandatangi diatas materi oleh Gt Irwan sebagai Ketua Pedagang Subuh eks Pasar Bauntung Banjarbaru.
Memang per tanggal 18 Maret 2021 Jl Kemuning dan Jl Lanan tidak ada lagi aktivitas perdagangan, namun masalahnya mereka nekad menjadikan Lapangan Murjani tepatnya di depan Kantor DPRD Kota Banjarbaru sebagai lokasi berjualan.
Entah apa tujuannya mereka “memindahkan” lokasi berjualan, tetapi menurut beberapa orang yang menonton aksi para pedagang tersebut, para pedagang sepertinya memang dimobililasi untuk melakukan hal itu.
“Mungkin tujuannya untuk menarik simpati. Atau sebaliknya ingin menampar muka para wakil rakyat yang notabene wakil mereka,” ungkap warga yang mengaku sempat keceli saat ingin membeli sayur ke eks Pasar Bauntung.
Bisa jadi pendapat warga itu ada benarnya. Mengingat lokasi yang dipilih pedagang tepat di depan gedung DPRD Kota Banjarbaru dan Pemko Banjarbaru. Sayangnya para wakil rakyat tidak menampakkan batang hidungnya. Ternyata, mereka sedang kunjungan ke luar daerah.
Di sisi lain, aksi tersebut memaksa Pemko Banjarbaru dan TNI/Polri untuk turun tangan. Bahkan Walikota Banjarbaru, Aditya Mufty Ariffin juga turun ke lapangan.
Ramai? Tentu saja, karena aktivitas jual beli sayur mayor, ayam potong dan beberapa jenis dagangan lainnya berjalan. Walau pun jumlah pembelinya tidak seberapa. Yel yel teriakan meminta keadilan kerap terdengar disuarakan para pedagang. Namun tetap saja hal itu tak membuat Pemko Banjarbaru melemah. Hingga akhirnya, Walikota Aditya bersedia menemui perwakilan pedagang untuk berdialog, setelah seluruh pedagang meninggalkan kawasan Lapangan Murjani.(yan/klik)
