klikkalimantan.com, BANJARBARU – Digelar lima hari, 3 – 7 Desember 2025 di Lapangan Murdjani Banjarbaru, berbagai kesenian berbasis budaya lokal ditampilkan. Saat seremoni pembukaan, Rabu (3/12/2025) malam misalnya, 12 wastra atau kain tradisional khas Kalimantan Selatan ditampilkan pada peragaan busana. Ada juga tarian perpaduan adat Banjar dan Dayak.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, Galuh Tantri Narindra, Pekan Budaya Banua 2025 menjadi wadah bagi para pelaku seni, budayawan, generasi muda, dan komunitas kreatif
“Ukuran keberhasilan pemajuan kebudayaan adalah Indeks Pembangunan Kebudayaan. Ini bisa didorong melalui kegiatan pagelaran yang memberi ruang bagi seluruh budayawan untuk berekspresi,” kata Galuh Tantri.
Menurutnya, kolaborasi lintas generasi, komunitas, dan sektor sangat diperlukan untuk memperkuat identitas daerah, sekaligus membangun masa depan budaya yang adaptif dan berdaya saing.
Diikuti 40 booth UMKM, Galuh Tantri menyebut ajang ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi budaya. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, komunitas budaya, dan sektor swasta, sekaligus menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap budaya daerah.
“Kami ingin Kalimantan Selatan semakin kokoh sebagai pusat budaya dan pariwisata serta membuka peluang ekonomi baru melalui pemajuan kebudayaan,” kata Galuh Tantri.
Untuk diketahui, selama lima hari pelaksanaan, berbagai kegiatan seni dan budaya akan digelar di antaranya yaitu pagelaran seni budaya: tari tradisional, musik, sastra, musikalisasi puisi, hingga pertunjukan etno-modern.
Pekan Budaya Banua 2025 diikuti oleh pelaku seni dari berbagai sanggar, komunitas kreatif, budayawan, mahasiswa, pelajar, masyarakat umum, UMKM, hingga wisatawan lokal dan mancanegara. (to/klik)



































