klikkalimantan.com, MARTAPURA – Grafis persentase cakupan vaksinasi di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan bergerak lamban. Perlu waktu berhari-hari, bahkan pekan untuk dapat menaikkan cakupan vaksinasi meski hanya satu persen. Padahal targetnya, 70 persen dari jumlah penduduk sudah harus divaksinasi akhir Desember nanti.
Data disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar, dr Diauddin ditemui, Kamis (18/11/2021), cakupan vaskinasi di Kabupaten Banjar pada Senin (15/11/2021) sebesar 21,98 persen. Naik hanya 0,39 persen pada Kamis (17/11/2021), menjadi 22,37 persen. “Jumlah penduduk yang sudah divaksin 98.914 jiwa,” ujarnya.
Tak ditampik Diauddin, sangat sulit menaikkan persentase cakupan vaksinasi, bahkan untuk kenaikan satu persen saja. Banyaknya jumlah penduduk, membuat angka satu persen menjadi begitu besar. Sesuai keputusan ditetapkan pemerintah pusat, 70 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Banjar yang harus divaksin sebanyak 442.250 jiwa. Satu persen dari itu, taktis sekitar 4.400 jiwa yang harus divaksin.
Kelewatan momen, begitu ia menyebut penyebab utamanya. Pasalnya, animo warga mengikuti vaksinasi turun. Terlihat dari sejumlah kegiatan vaksinasi yang dilakukan pihaknya, hanya sedkit warga yang datang mengikuti vaskinasi.
“Vaksinasi yang kami laksanakan di depan Masjid Al Karomah kemarin saja misalnya. Hanya sedikit yang datang. Akan lain halnya jika vaksinasi dilakukan saat kasus konfirmasi Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Sayangnya pada saat itu, pemerintah pusat sedang fokus penanganan di wilayah pulau Jawa dan membuat suplai vaskin ke daerah sedikit. Ini yang kemudian saya maksud kelewatan momen,” kata Diauddin.
Besar kemungkinan pula, menurut Diauddin, rendahnya animo masyarakat mengikuti vaksinasi saat ini lantaran sebagian besar warga Kabupaten Banjar sudah divaksin. Karena dikatehui, sejumlah pihak ikut terlibat kegiatan vaskinasi massal, sebut saja TNI dan Polri. Sedangkan datanya, tidak semuanya tercatat sebagai peserta vaksinasi dari Kabupaten Banjar.
“Vaksinasi massal yang digelar Lanal Banjarmasin misalnya, tercatat sebagai peserta vaskin untuk Kota Banjarmasin. Begitu pula vaskinasi yang dilaksanakan Kodim, datanya masuk sebagai peserta vaksinasi Kota Banjarbaru karena yang melaksanakan Rumah Sakit TNI dan Rindam di Banjarbaru,” kata Diauddin.
Karena itu, dia mengaku tak risau dengan target cakupan vaksinasi 70 persen di akhir Desember 2021 nanti. Pun diakuinya, akan sangat sulit mencapainya dilihat dari persentase dicapai saat ini di tengah berbagai persolahan tersebut. “Bisa sampai 40 persen saja sudah bagus,” imbuhnya.
Meski begitu, upaya mencari sasaran vaksinasi tak henti dilakukan. Teranyar, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Banjar. Tujuannya mencari sasaran vaksinasi hingga ke tingkat desa. Melalui itu diharapkan, para kepada desa dan lurah aktif mendata dan mengajak warga yang belum vaksin agar mau mengikuti vaksinasi.
“Susahnya mencari sasaran warga yang mau divaskin bukan hanya terjadi di Kabupaten Banjar, tapi mayoritas seluruh daerah di Kalsel. Bahkan Kota Banjarmasin yang menarget 70 persen cakupan vaksinasi pada peringatan HKN tadi, juga tidak tercapai,” kata Diauddin. (to/klik)