klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, serta Normalisasi Sungai pasca banjir di Ibukota Kalimantan Selatan (Kalsel) ini, Senin (15/02/21) kemarin.
Rakor yang digelar di Hotel Victoria River View, Banjarmasin, tersebut secara resmi dibuka langsung oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, didampingi Ketua DPRD Kota Banjarmasin Harry Wijaya, Kasdim 1007/Banjarmasin Letkol ARM Agung Nugroho, dan Forkopimda.
Dalam paparannya, H Ibnu Sina menekankan PPKM skala mikro tersebut lebih detail penerapannya, sehingga digelarlah penerapannya dari tanggal 9 Februari sampai 22 Februari 2021 atau dengan durasi selama dua pekan.
“Selama dua pekan ini kita yang kemarin sempat terhenti karena bencana banjir, kini akan segera disinkronkan lagi,”ucapnya.
H Ibnu Sina menjelaskan terkait PPKM skala mikro tersebut, dimana sebelumnya hanya 3 zona warna. Zona hijau, kuning, serta merah. Namun sekarang, dengan mengikuti kriteria dari Kementrian Pemerintah Dalam Negeri, menjadi 4 zona. Yaitu zona hijau, kuning, orange, dan merah.
Dalam rakor tersebut banyak masukan terkait penerapan PPKM skala mikro itu. Di sisi lain, soal Satgas Normalisasi Sungai pasca banjir di Banjarmasin, turut dibahas secara detail oleh para pemangku kebijakan itu.
“Banyak masukan yang harus kita perbaiki, terutama tadi banyak usulan soal PPKM ini di tingkat kelurahan. Ada sebagian kelurahan yang memang zona merah, namun mereka bisa merencanakan per RT. Jadi sekarang tidak lagi satu kelurahan dijadikan merah, tetapi RT itu saja yang dimerahkan kalau memang ditemukan kasus,”ungkapnya.
Sementara soal Normalisasi Sungai, menurut Ibnu Sina, ada batas waktu kerja serta sosialisasi kepada warga yang terkena pembongkaran bangunan yang ada di atas sungai. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi terdapat penyumbatan aliran sungai, karena sekarang di Kota Banjarmasin curah hujan tergolong tinggi.
“Saya kira inilah momentumnya, sehingga Kota Banjarmasin bisa menata ulang drainase sungai-sungai, dan itu untuk kemaslahatan kita bersama,” pungkasnya.(sin/klik)