klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) dan Institut Komunikasi dan Bisnis (IKB) London School of Public Relations (LSPR), menggelar workshop yang mengusung tema “Kampanye Anti Tembakau di Kalangan Remaja” secara virtual, Sabtu (20/3/2021)
Pelaksanaan workshop dan kampanye anti tembakau sebagai bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lintas Kampus ini mengundang 15 Perguruan Tinggi negeri dan swasta se-Indonesia. Kegiatan ini diikuti sedikitnya 97 orang mahasiswa dari berbagai universitas. dan menghadirkan Dr Eni Maryani sebagai narasumber.
Workshop dan kampanye anti tembakau yang mengangkat tema “Memahami Bahaya Rokok dan Menolak Menjadi Target” ini ditujukan sebagai pembekalan kepada mahasiswa tentang isu rokok.
Selain itu, melalui para pembicara dan materi yang disampaikan, para mahasiswa diajak untuk memiliki ide-ide kreatif dan terlibat dalam aksi kampanye anti tembakau untuk kalangan remaja.
Dr Eni Maryani selaku ketua pelaksana mengatakan, workshop ini selain memberikan pemahaman tentang bahaya rokok, juga berharap peserta dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan kampanye dengan mengembangkan ide-ide kreatif dalam berbagai media platform media digital, seperti Instagram, Youtube, TikTok, dan Podcast.
PKM Lintas Kampus ini, menurut Dr Eni, terbagi menjadi tiga tim yang masing-masing melibatkan 5 universitas. Salah satu tim mengadakan workshop yang mengusung tema “Kampanye Anti Tembakau di Kalangan Remaja”. Tim terdiri dari Dr Eni Maryani (UNPAD), Rani Chandra Okaviani MSi (IKB LSPR), Kadek Dristiana Dwivayani MMed Kom (UNMUL), Sri Astuty MSi (ULM), dan Fizzy Andriani MSi (Universitas Moestopo Beragama).
Untuk para peserta, kata Dr Eni Maryani, diminta memproduksi media kampanye dengan tagline “Kuy, Viralkan Keren Tanpa Rokok” yang juga akan dilombakan.
“Selain mendapat hadiah, media kampanye pemenang atau terpilih juga akan memiliki kesempatan digunakan oleh SEATCA sebagai perangkat kampanye mereka,” bebernya.
Terlepas dari kegiatan ini, menurut Eni Maryani, gerakan pengendalian produk tembakau dalam hal ini rokok sudah sepatutnya menjadi perhatian berbagai pihak, karena rokok tidak hanya dapat menimbulkan masalah kesehatan akan tetapi juga masalah ekonomi, sosial dan lingkungan.
Apalagi, lanjut dia, berdasarkan Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018), diketahui prosentasi terbesar usia pertama kali merokok adalah 15-19 tahun. Hal itu sejalan dengan makin gencarnya promosi iklan rokok bagi kalangan remaja. Padahal kalangan remaja tersebut merupakan aset berharga bagi masa depan bangsa.
“Persoalan ini menjadi tanggung jawab kita Bersama,” ucapnya.
Salah seorang peserta, Yopin Pratama dari Universitas Mulawarman (UNMUL) menyampaikan, workshop ini sangat bagus dan bermanfaat dan dirinya berharap dapat turut berpartisipasi dalam kampanye tanpa rokok dan asap rokok di kalangan remaja.
Sekadar untuk diketahui, Perguruan Tinggi yang terlibat dalam PKM Lintas Kampus ini sendiri adalah LSPR, Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Moestopo Beragama, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Mulawarman (UNMUL), Universitas Udayana, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Universitas Islam Bandung (UNISBA), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Bengkulu (UNIB), Universitas Syah Kuala, Universitas Negeri Surakarta (UNS), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA), dan Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta.(rdh/klik)