klikkalimantan.com, MARTAPURA – Sudah bertahun-tahun warga RT05, Desa Melayu Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, mengharapkan jembatan penghubung yang menjadi akses utama keluar masuk warga setempat dilakukan perbaikan. Pasalnya, kondisi jembatan berbahan ulin tersebut memprihatinkan.
Perihal tersebut dilontarkan Asnan, Kepala Desa (Kades) Melayu Ulu, ketika ditemui klikkalimantan.com pada, Selasa (8/6/2021).
“Sejak 2017 lalu kondisi jembatan sepanjang 60 meter di RT05 ini selalu dikeluhkan warga. Kondisi jembatan kayu ulin yang sudah keropos ini merupakan akses utama keluar masuk warga di RT05 yang kebanyakan berprofesi sebagai petani dan pencari ikan,” ujarnya.
Karena itulah, papar Asnan, selaku aparat desa pihaknya sudah berulang kali mengajukan proposal perbaikan jembatan di RT05 dengan warga sebanyak 48 Kepala Keluarga (KK) saban tahunnya. Termasuk diusukan melalui Musrembang desa dan kabupaten.
“Bahkan, kita pun meminta pendamping anggota DPRD Kabupaten Banjar, Syarifah Sakinah, selaku pemilik Daerah Pemilih (Dapil) di sini, untuk membantu mengklarifikasi terkait usulan kita yang meminta perbaikan jembatan dengan lebar 2 meter dan panjang 60 meter tersebut, terlebih pada saat Musrembang masuk dalam skala prioritas,” ujarnya.
Syarifah Sakinah selaku anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar pun mengakui, usulan tersebut juga masuk dalam Pokok Pikiran (Pokir) -nya.
“Katanya kemarin mau dikerjakan dan manjadi skala prioritas. Namun, hingga saat ini masih belum ada kabarnya untuk merealisasikan. Karena itu, di tahun ini kami tekankan agar segera direalisasikan,” tegasnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Guslan selaku Pelaksana Tugas (Plt) Camat Martapura Timur mengakui, sejak ia bertugas sebagai Sekretaris Camat (Sekcam), sudah sering usulan tersebut diajukan pada Musrembang.
“Jembatan itu kan satu-satunya akses warga di RT05. Mudah-mudahan, dengan telah dilakukan peninjauan dari Wakil Bupati Kabupaten Banjar, H Said Idrus Al Habsyie, dan usulan perbaikan jembatan tersebut juga merupakan pokir anggota dewan, mudah-mudahan dapat cepat terealisasi,” harapnya.
Guslan mengakui, saat ini kemapuan keuangan daerah belum cukup baik, karena terjadi devisit anggaran. Terlebih, dari 20 kecamatan pasti mengusulkan berbagai kegiatan yang menjadi skala prioritas.
“Kabarnya, rencana perbaikan jembatan tersebut akan dimasukkan dalam anggaran kegiatan tahun ini. Mudah-mudahan tidak terkena rasionalisasi lagi, karena di tahun ini akan dilakukan lagi rasionalisasi anggaran sebesar 25%,” ungkapnya.
Saat melakukan peninjauan kondisi jembatan usai kegiatan penyerahan berita acara program Bantuan Sosial (Bansos) Corporate Social Responsibility (CSR) Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RS Rutilahu) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar yang menggandeng Bank Kalsel di RT05, Wakil Bupati H Said Idrus Al Habsyie mengaku sangat prihatin.
“Kondisi jembatan sangat riskan untuk dilalui, dan mestinya ini menjadi skala prioritas perbaikan. Saya berharap agar aparat desa setempat tak bosan-bosannya mengajukan usulan perbaikan, dan mudah-mudahan menjadi skala prioritas untuk dilakukan perbaikan,” pungkasnya.(zai/klik)