10 Desa di Kecamatan Martapura Timur Terdampak Banjir, Camat Siapkan Tempat Pengungsian

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Tingginya intensitas hujan beberapa pekan terakhir membuat debit air Sungai Martapura meluap. Akibatnya, sejumlah desa di beberapa kecamatan, khususnya yang berada di bantaran Sungai Martapura terdampak banjir, seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Martapura Timur.

Camat Martapura Timur, Guslan, mengatakan, sejak 14 Desember 2021 kemarin ketinggian debit air terus mengalami peningkatan, hingga hampir semua desa di Kecamatan Martapura Timur terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi.

“Bahkan, banjir akibat luapan Sungai Martapura sudah menggenangi beberapa titik ruas jalan dengan ketinggian bervariasi mulai dari 5cm hingga 30cm, seperti yang terjadi di Desa Pekauman,” ujarnya, Rabu (15/12/2021).

Berdasarkan kegiatan survei yang dilakukan Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), beber Guslan, selain rumah warga di beberapa desa yang terendam, sejumlah sekolah di wilayah komandonya juga terendam banjir.

“Seperti SMP Negeri 2, dan SDN di Jalan Kertak Baru Desa Pekauman. Sebenarnya masih banyak lagi sekolah yang terdampak banjir, tapi saat ini masih dilakukan pendataan. Begitu juga jumlah rumah warga yang terdampak banjir,” katanya.

Akibatnya tingginya intensitas hujan hingga menyebabkan air Sungai Martapura meluap, di tambah air kirimian dari daerah atas, seperti di Kecamatan Pengaron, papar Guslan lebih jauh, bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Martapura Timur pun kian meluas.

“Sejumlah desa yang terdampak banjir di Kecamatan Martapura Timur, diantaranya Desa Melayu, Melayu Pematang, Dalam Pagar, Dalam Pagar Ulu, dan Desa Pekauman. Jadi, dari 20 desa, sekitar 10 desa di Kecamatan Martapura Timur terdampak banjir,” jelasnya.

Sebagai upaya kesiapsiagaan, lanjut Guslan, pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah tempat pengungsian bagi warga yang terdampak banjir. Seperti di lantai II bangunan Majelis Ta’lim Habib Zein, bangunan sekolah yang memiliki dua lantai, hingga rumah dinas dan Aula Kecamatan Martapura.

BACA JUGA :
Bupati: Akan Dibentuk Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Sedekah

“Jadi, kalau ketinggian debit air terus bertambah, kita pun sudah mempersiapkan tempat pengungsian untuk warga. Tapi, karena kondisi banjir saat ini masih seperti saban tahunnya, warga masih bertahan di rumah masing-masing dengan membuat apar-apar,” ucapnya.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Guslan bersama Forkopimcam pun mengimbau masyarakat agar selalu waspada di tengah bencana banjir, dan lebih berhati-hati baik terhadap hewan melata serta aliran listrik.

“Karena saat bencana banjir yang terjadi di Januari 2021 lalu, ada dua orang warga kita yang tewas tersengat listrik,” ungkapnya.

Perihal tersebut pun dibenarkan Kapolsek Martapura Timur, Ipda Aulia Safi’i, melalui Babinkamtibmas Brigadir M Rizani didampingi Babinsa Koramil 1006-06, Setia Ade Kurniawan.

“Setiap kami melakukan kontrol debit air, kami selalu memberikan imbauan kepada warga agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap bencana banjir dan hewan melata di tengah bencana banjir ini,” pungkasnya.(zai/klik)

Scroll to Top