klikkalimantan.com, MARTAPURA – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, kini mulai melakukan pembangunan jembatan sementara di Desa Pingaran Ilir, Kecamatan Astambul.
Sebagaimana diketahui, jembatan tersebut ambruk pada 15 Januari 2022 lalu akibat tak kuat menahan terjangan tumpukan ‘pampangan’ (material) yang terseret derasnya arus air Sungai Riam Kiwa.
Pembangunan jembatan sementara sepanjang 70 meter tersebut dilakukan Dinas PUPRP guna memudahkan akses masyarakat di RT07 dan RT06 Desa Pingaran Ilir yang selama ini terpaksa harus mencari akses lain untuk menyeberang ke RT03, begitupun sebaliknya. Yakni harus memutar ke Jalan Ahmad Yani menuju jembatan bailey di Desa Pingaran Ilir sejauh 3 kilometer. Atau menggunakan perahu dengan seutas tali tambang yang membentang di atas Sungai Martapura, sebagai tali pegangan nakhodanya agar perahu tak terbawa arus deras sungai saat menyeberang.
“Saat ini kita tengah melakukan pembangunan jembatan sementara di Desa Pingaran Ilir, sambil mengusahakan pendanaan lain untuk pembangunan jembatan permanen,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPRP Kabupaten Banjar, Jennita Adistya Putri, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat via WhatsApp, Selasa (8/2/2022).
Dananya, papar Jennita, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Darurat.
“Kisaran biayanya kurang lebih Rp200 Juta, dan waktu pelaksanaan pengerjaannya sekitar 15 hari baru selesai, dengan konstruksi lantai dan tiang kayu ulin, rangka besi UNP, dan Cremona UNP untuk bagian dasar jembatan,” bebernya.
Jembatan Pulau di Desa Pingaran Ilir yang ambruk telah dibangunkan jembatan sementara, lanjut Jennita, namun warga yang melintas di kawasan tersebut, khususnya pengendara roda dua, agar tidak membawa muatan yang berlebih.
“Jadi, nantinya jembatan ini dapat kembali dilalui warga. Baik pejalan kaki maupun kendaraan roda dua. Tapi, muatan kendaraan roda dua tidak boleh berlebih,” imbaunya.(zai/klik)
