klikkalimantan.com, MARTAPURA – Bupati Kabupaten Banjar, H Saidi Mansyur, didampingi Ikhwansyah selaku Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar, menyambut kedatangan dua pejabat perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Cairo dan investor Mesir, Selasa (21/6/2022).
Muhammad Aji Surya selaku Wakil Kepala Perwakilan KBRI Cairo mengatakan, kedatangannya ke Kalimantan Selatan (Kalsel), khususnya di Kabupaten Banjar, bersama dua investor dari Mesir, yakni Yaman Iswani dan Hafidz Khusen, untuk membicarakan berbagai peluang bisnis yang ada di Negara Mesir.
“Kita sudah mengobrol banyak dengan Bupati Kabupaten Banjar, baik tentang peluang bisnis di Mesir maupun tantangannya. Kalau kita bicara secara umum itu gampang, tapi ketika kita bicara secara mendetail ternyata tidak mudah. Misalnya; untuk lahannya sudah ada namun terdampak banjir,” ujarnya.
Kendati demikian, papar Muhammad Aji Surya, berbagai kendala tersebut merupakan bagian dari proses yang memang harus dilalui.
“Yang terpenting kita lakoni, kita butuhkan data, kemudian kita kerjakan. Karena kita punya prinsip ‘Tidak Menunda Sampai Besok Apa yang Bisa Kita Kerjakan Hari Ini’,” ucapnya.
Mendampingi Muhammad Aji Surya, Irman Adi Purwanto selaku Atase Perdagangan KBRI Cairo menilai, Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Banjar, memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Baik di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, maupun perdagangan.
“Intinya, prospek yang ingin dikembangkan investor Mesir seperti di bidang perdagangan terlebih dulu, sehingga ada impor dari Kalsel. Pada dasarnya Kalsel memiliki potensi yang sangat besar dan perlu dipromosikan, serta dikenalkan lebih dekat kepada pelaku usaha di Mesir,” katanya.
Terlebih, papar Irman Adi Purwanto, sudah ada permintaan dari pelaku usaha di Mesir, khususnya seperti hasil perkebunan kopi, rempah-rempah, dan produk unggulan lainnya di Kalsel.
“Selain sektor perdagangan, pelaku usaha di Mesir pun sangat berminat sekiranya potensi di Kalsel dapat dibantu investasi dari Mesir agar dapat dibangun secara bersama-sama, dan hasilnya pun dapat dinikmati secara bersama-sama. Baik dari domestik atau diekspor ke Mesir. Tentunya, hal tersebut perlu penjajakan lebih jauh, kolaborasi yang berjalan secara bertahap. Mudah-mudahan dapat terealisasi,” harapnya.
Atas dasar tersebutlah, Irman Adi Purwanto berharap agar Pemkab Banjar dapat membuatkan sebuah lis atau kajian untuk memetakan wilayahnya. Sehingga dapat di-follow-up, serta dipelajari lebih lanjut di Mesir, untuk bersama-sama mencari sebuah solusinya.(zai/klik)