klikkalimantan.com, MARTAPURA – Peluang bisnis, baik di sektor perdagangan, pertanian, perkebunan, dan peternakan, di Kalimantan Selatan (Kalsel), tak terkecuali di Kabupaten Banjar, telah mencuri perhatian para pelaku usaha atau investor Mesir.
Perihal tersebut diketahui setelah pejabat dari perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Cairo bersama para investor bertandang ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel pada 20 Juni lalu, sebelum akhirnya menyambangi Kabupaten Banjar pada 21 Juni 2022, untuk membicarakan berbagai peluang bisnis yang dapat dikerjasamakan.
Menanggapi perihal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Dondit Bekti, mengatakan, berdasarkan laporan timnya yang menghadiri pertemuan tersebut, ada dua komoditi di sektor perkebunan yang dapat dikerjasamakan dengan pelaku usaha dari Mesir. Yakni perkebunan kopi dan karet.
“Secara continue dan kualitas, pengolahan hasil perkebunan kopi kita sangat berpotensial untuk dikembangkan, karena memiliki luasan lahan sekitar 780 hektare lebih dengan hasil produksi per tahun 900 Kilogram. Jadi, dapat dikerjasamakan, baik dari segi budidaya ataupun hasilnya,” ujarnya kepada klikkalimantan.com, Kamis (23/6/2022).
Dondit Bekti menjelaskan, selama ini Dinas Pertanian telah melakukan pengawalan terhadap pengolahan hasil kopi dan sudah diproduksi.
“Cuman sampai saat ini masih mengurus masalah izinnya. Jadi, sangat potensi juga untuk diekspor. Sedangkan untuk budidaya, insya Allah masih bisa kita kawal. Baik melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mapun APBD,” ucapnya.
Begitupun untuk komoditas karet, produk olahan berbahan baku karet lembaran asap bergaris atau Ribbed Smoked Sheet (RSS) melalui kelompok binaan Unit Pengolahan dan Pemasaran BOKAR (UPPB), lanjut Dondit, juga sangat berpotensi untuk dikerjasamakan dengan investor.
“Selama ini kita juga masih mengkaji untuk kelangsungan kelompok yang benar-benar sudah bersiap melaksanakan kerjasama. Sehingga kami masih belum berani memastikan kelompok tertentu untuk menerima investasi, dengan perjanjian tertentu, karena melihat kultur petani kita yang masih belum siap untuk melaksanakan perihal tersebut. Karena itu, terkait kerjasama ini kami masih melakukan koordinasi,” bebernya.
Dondit Bekti juga menjelaskan, ketidakhadirannya saat menyambut pejabat perwakilan KBRI Cairo dan investor Mesir tersebut dikarenakan tengah menghadiri pertemuan rapat koordinasi (Rakoor) dengan Pemprov Kalsel.(zai/klik)