klikkalimantan.com, MARTAPURA – Menghadapi event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel yang akan digelar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada November 2022 mendatang, Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komite Olahraga Nasional (KONI) dan Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar, Kamis (25/8/2022).
“Hari ini kita bersama KONI dan Disbudporapar sudah membahas sejumlah persiapan di setiap cabang olahraga (cabor), dalam rangka menghadapi Porprov nanti. Jadi, kita lakukan evaluasi pada hari ini,” ujar anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Gusti Abdurrahman.
Anggota Komisi IV DPRD yang akrab disapa Antung Aman ini menjelaskan, dalam RDP tersebut KONI Kabupaten Banjar sudah menyampaikan target yang akan mereka capai pada ajang Porprov.
“Karena di tahun sebelumnya sudah mencapai target empat dan lima besar, maka untuk tahun ini targetnya mencapai tiga besar,” ucapnya.
Politisi senior Golkar ini memastikan KONI Kabupaten Banjar tidak akan menggunakan jasa atlet dari luar daerah di kejuaraan Porprov, sesuai dengan keputusan KONI Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Kalau kita dapat konsisten, tentunya target tiga besar dapat kita raih. Jadi, pelatihan dan pembinaan atlet harus dilakukan dengan maksimal, tak terkecuali terkait anggarannya. Karena itulah dana hibah yang diberikan ke KONI sebesar Rp4,8 Miliar. Kalau tidak maksimal, dampaknya atlet kita bisa pergi keluar daerah,” katanya.
Tak hanya itu, mengingat atlet di Kabupaten Banjar masih banyak yang bersekolah, Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar pun akan meminta dispensasi kepada dinas terkait agar para atlet bisa mendapatkan pelatihan dan pembinaan yang maksimal.
“Karena keterbatasan waktu, banyak atlet kita yang kurang mendapatkan pelatihan secara maksimal untuk persiapan kejuaraan Porprov. Ditambah, tidak mungkin orangtua mereka langsung yang meminta dispensasi ke dinas terkait. Jadi, harus difasilitasi Komisi IV DPRD,” bebernya.
Bahkan, papar Antung Aman lagi, pada RDP tersebut KONI mengusulkan agar bonus untuk atlet dilakukan penambahan. Serta memberikan bonus kepada para pelatih atlet.
“Jadi, tadi ada usulan untuk medali emas Rp25 Juta, Perak Rp15 Juta, dan medali perunggu Rp10 Juta, ditambah bonus untuk pelatih. Karena itu, kita bersama eksekutif akan membuat kesepakatan nantinya, berapa besar bonus yang akan diberikan baik kepada atlet maupun pelatih,” pungkasnya.(Zai/klik)
