klikkalimantan.com, BANJARBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru dimotori Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelenggarakan Literasi Pembentukan dan Pengelolaan Computer Security Incident Response Team (CSIRT), Senin (21/11/2022) di Aula Gawi Sabarataan, Balaikota Banjarbaru. Dihadiri Wali Kota Banjarbaru, kegiatan diikuti puluhan peserta dari seluruh pengelola IT Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat dan lurah se-Kota Banjarbaru.
Wali Kota Aditya saat membuka kegiatan mengatakan, CSIRT merupakan upaya percepatan implementasi penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Utamnaya dalam hal pemenuhan aspek keamanan informasi serta pengembangan layanan keamanan informasi dan tata kelola dalam rangka penyediaan layanan, penanggulangan, pemulihan, menanggapi insiden keamanan informasi di lingkungan Pemko Banjarbaru.
“Ada beberapa urgensi dari pembentukan CSIRT ini, selain dikarenakan insiden siber pada lembaga pemerintah yang semakin tinggi, juga untuk mengelola informasi yang relevan dengan insiden serta menyediakan pusat poin of contact,” kata Wali Kota Aditya.
Diharapkan, kata Aditya, CSIRT mampu mewujudkan ketangguhan keamanan informasi pada sistem Pemerintahan berbasis elektronik. “Yang kita harapkan ini bisa melindungi data, menjaga data baik diserver. Termasuk juga data-data yang ada di Kota Banjarbaru, agar kedepannya bisa digunakan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Kepala Dinas Kominfo Banjarbaru, Asep Saputra mengatakan, dengan adanya pelatihan ini bagi para pengelola data dan informasi yang ada di SKPD bisa mengendalikan atau mengantisipasi terhadap serang siber.
“Diakhir-akhir ini memang luar biasa meningkat, jadi kita mengumpulkan mereka untuk menyamakan visi dan misi dalam rangka response untuk penanggulangan serangan siber,” ucapnya.
Dia menambahkan, dari kebanyakan gangguan atau serangan siber yakni permasalahan pada device atau perubahan website portal masing-masing SKPD. “Tidak hanya itu, masalah security yang paling rentan seringnya password itu bisa bobol. Karena kawan-kawan yang memakai satu unit komputer atau satu login bisa bersama-sama, akhirnya kurangnya antisipasi dari kawan-kawan SKPD,” kata Asep. (to/klik)