klikkalimantan.com, MARTAPURA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar mencatat sebanyak 16 sekolah di beberapa kecamatan terdampak bencana banjir terhitung sejak 26 Januari hingga 8 Februarii 2023.
Guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan terjadi, ungkap Kepala Disdik Kabupaten Banjar, Liana Penny, pembelajaran di 16 unit sekolah tersebut terpaksa dialihkan ke sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Dalam Jaringan (Daring/Online).
“Terdata sebanyak 13 unit bangunan Sekolah Dasar (SD), dan 3 unit bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik yang berada di wilayah Kecamatan Martapura, Martapura Barat, Martapura Timur, Astambul, dan Kecamatan Sungai Tabuk, terendam banjir,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (8/2/2023).
Kendati bencana banjir merendam sebanyak 16 unit bangunan sekolah yang berada di lima kecamatan, namun Liana Penny memastikan hingga saat ini Disdik Kabupaten Banjar masih belum menerima laporan adanya kerusakan infrastruktur dan fasilitas penunjang milik sekolah yang terendam banjir.
“Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan fasilitas sekolah. Karena terkait bencana banjir ini sudah dilakukan antisipasi pihak sekolah dengan mengamankan sejumlah barang-barang ke tempat yang lebih aman sebelum terjadi bencana banjir,” ucapnya.
Selain itu, Liana Penny juga memprediksi penerapan sistem PJJ kemungkinan akan berlangsung lebih lama di wilayah Kecamatan Sungai Tabuk sebagai daerah hilir Sungai Martapura.
“Biasanya, daerah yang terakhir terendam bencana banjir di wilayah Kecamatan Sungai Tabuk. Terlebih, kalau kondisi air laut tengah pasang. Mudah-mudahan bencana banjir ini tidak berangsur lama,” harapnya.
Sedangkan untuk sekolah yang kembali dapat menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pasca di terdampak bencana banjir, Liana Penny mengimbau agar lebih mengutamakan keselamatan, dan tetap berkoordinasi dengan Disdik Kabupaten Banjar.
“Tetap gunakan alas kaki atau sendal saat melewati ruas jalan yang masih tergenang air banjir agar terhindar dari benda-benda tajam yang sebelumnya terseret arus deras air banjir. Serta, tetap waspada terhadap hewan melata yang mungkin sangat berbahaya,” imbaunya.(zai/klik)