Jalan Jati Baru Amblas; Dampak Fenomena Perubahan Profil Tanah

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Ekspos hasil penelitian penyebab amblasnya jalan cor beton di RT03, Desa Jati Baru, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, yang dilakukan Tim Ahli dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin telah diterima Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Jimmy, melalui M Milky Rosadie selaku Kepala Seksi (Kasi) Jalan Dinas PUPRP Kabupaten Banjar mengatakan, amblasnya jalan beton dengan sepanjang sekitar 70 meter dan lebar 3,5 meter pada pertengahan Mei 2023 lalu tersebut dikarenakan fenomena perubahan profil tanah akibat banyak tergerus.

“Berdasarkan saran dari Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG), sebelum menentukan metode infrastruktur yang akan dibangun di lokasi tersebut, kita terlebih dahulu akan melakukan Soil Test atau uji tanah dengan metode tes sondir dan boring, dan Standart Penetration Test (SPT), guna mengetahui bagaimana profil tanahnya berdasarkan hasil laboratorium,” ujarnya, Senin (19/6/2023).

Setelah hasil laboratorium diketahui, lanjut M Milky Rosadie, barulah Dinas PUPRP melakukan perencanaan terkait penerapan pembangunan infrastruktur di RT03, Desa Jati Baru yang lebih dikenal warga setempat dengan sebutan Simpang Sarai itu.

“Kemuningkinan, hasil laboratorium uji tanah ini akan memakan waktu hingga satu bulan,” katanya.

Guna mencegah terjadinya kerusakan tambah parah di ruas jalan cor beton yang dibangun melalui dana Penanganan Darurat pada 2021 lalu, pasca bencana banjir, Dinas PUPRP akan segera memasang spanduk imbauan untuk kendaraan bermuatan yang melintas di ruas jalan kabupaten tersebut.

“Untuk kendaraan bermotor dengan kapasitas lebih 4 ton, sementara waktu kita larang melintas di ruas jalan tersebut, apalagi mobil truk bermuatan. Karena kondisi badan jalan posisinya telah gantung (bagian dasar telah berongga). Jadi, mereka harus mengambil jalur lain,” ucapnya.

BACA JUGA :
54 Arwana Red Banjar Dilepas di Danau Tamiang

Perlu diketahui, sebelumnya insiden serupa juga pernah terjadi di lokasi yang sama, yakni upaya perbaikan siring beton dengan nilai anggaran Rp1,8 Miliar yang dilaksanakan CV Taj’mila, dan sejatinya tinggal penyelesaian (finishing), yakni pengurukan badan jalan dilengkapi dengan pemasangan siring beton sepanjang sekitar 80 meter pada 2019 lalu, juga berujung amblas. Bahkan, rencana trase jalan sebagai solusinya juga batal terlaksana.(zai/klik)

 

Scroll to Top