klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pengerjaan segmen 1 Program Aerocity di ruas Jalan Veteran menuju tempat pemancingan H Junai di Desa Tungkaran dengan panjang 2,04 Km kini masuk tahap pengaspalan Lapisan Tipis Aspal Beton (LATASTON) Hot Rolled Sheet (HRS) – Base setebal 4 Cm, setelah sebelumnya dilakukan penghamparan material Lapis Pondasi Atas (LPA).
Demikian diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, Jimmy, Senin (25/9/2023).
Jimmy memaparkan, untuk di ruas jalan Desa Tungkaran selebar 4 Meter menuju tempat pemancingan H Junai, sudah dilakukan pengaspalan.
“Untuk ruas Jalan Veteran di Desa Sungai Sipai, insya Allah akan dilakukan pengaspalan lapis pertama HRS-Base pada 26 September. Artinya, untuk penghamparan LPA setebal 15Cm sudah 100% dilakukan di ruas Jalan Veteran,” ujarnya.
Setelah dilakukan pengerjaan HRS-Base setebal 4 Cm, lanjut Jimmy, maka pengejaran yang akan dilakukan adalah melakukan tes core drill, dan pengaspalan HRS – WC (Wearing Course) setebal 3,5 Cm dengan lebar jalan 7 meter.
“Pengaspalan HRS – WC ini memiliki butiran aspal yang lebih halus. Selanjutnya kita akan melakukan pengecoran pada kiri-kanan ruas jalan. Sedangkan untuk progres penanganan ruas jalan di lima segmen per tanggal 24 September sudah mencapai di angka 51,29%. Karena kita sudah melakukan pengaspalan ruas jalan di Desa Tungkaran, Desa Cindai Alus, dengan panjang kurang lebih 0,33 Km, Jalan Taruna Praja Raya Desa Sungai Sipai,” katanya.
Mengingat penanganan beberapa segmen ruas jalan sempat menuai keluhan warga, Jimmy atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar menuturkan permohonan maaf kepada masyarakat yang aktivitasnya agak terganggu akibat debu dampak penanganan jalan.
“Perlu diketahui bersama, dalam proses penanganan hamparan LPA, tentu harus dilakukan tes pit dan sand cone untuk mengetahui tingkat kepadatan dan kadar air pada meterial badan jalan. Artinya, jika kebanyakan air, maka konturnya akan lembek. Jika kekurangan air, maka konturnya tidak settle,” ucapnya.
Sedangkan untuk ruas Jalan Veteran, sambung Jimmy, secara visual kondisi sudah settle. Sehingga proses penyiraman badan jalan volumenya harus disesuaikan.
“Artinya, setelah dilakukan grading, baru kita lakukan pemadatan sembari disiram secara continue. Tapi volume air harus tetap disesuaikan, guna menjaga hamparan LPA pada kondisi aman saat dilakukan pengaspalan,” ucapnya.
Kegiatan penyiraman ruas Jalan Veteran yang berdebu tersebut juga dibenarkan salah satu warga Desa Sungai Sipai, yakni Iyar, yang berprofesi sebagai penjual es di samping ruas Jalan Veteran.
“Setiap pagi, siang, dan sore hari, pasti ada dilakukan penyiraman. Bahkan, ada juga truk Damkar yang melakukan penyiraman. Tapi, karena arus lalulintas cukup padat, ditambah cuaca panas, sehingga jalan yang disiram cepat kering dan kembali menimbulkan debu. Karenanya, kita juga melakukan penyiraman secara mandiri,” tuturnya.
Kendati demikian, Iyar tetap dapat memaklumi jika proyek penanganan jalan menimbulkan debu yang cukup mengganggu pernapasan.
“Proyek ini kan demi kenyamanan kita juga. Mudah-mudahan proses pengaspalan dapat dilakukan dengan cepat,” harapnya.(zai/klik)