klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pada 13 September 2022 lalu proyek revitalisasi Penataan Kawasan Sekumpul Segmen 1 yang dilaksanakan PT Cahaya Sriwijaya selaku kontraktor proyek sudah dilakukan FHO (Final Hand Over).
Namun, belum dua tahun lamanya dilakukan FHO. Revitalisasi proyek Penataan Kawasan Sekumpul Tahap 1 yang melingkupi Jalan Lingkungan, Gerbang Kawasan Pedestrian, Drainase, dan Street Furniture, serta Pekerjaan Ruang Terbuka Publik dengan nilai kontrak Rp32,12 Miliar/2021 sudah beberapa kali mengalami kerusakan dan harus dilakukan perbaikan, diantaranya seperti paving block K400, tactile paving berbahan karet rubber yang terlepas, tak terkecuali bollard jalan yang juga terlepas.
Perihal tersebut juga dibenarkan Kepala Bidang Cipta Karya (Kabid CK) pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, Iwan Junaidi saat dikonfirmasi klikkalimantan.com pada, Senin (11/12/2023).
“Untuk pemeliharaan Segmen 1 memang kini telah masuk di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Bidang CK. Bahkan, pada Juni – Juli 2023 lalu kita sudah melaksanakan kegiatan pemeliharaan terhadap fasilitas yang mengalami kerusakan, seperti paving block yang rusak, dan beberapa item lainnya,” ujarnya.
Untuk besaran anggaran per pemeliharaan di Segmen 1 Kawasan Sekumpul, lanjut Iwan Junaidi, yakni sekitar sebesar Rp100 Juta.
“Untuk pemeliharaan paving block yang rusak, sementara ini hanya kita lakukan penambalan dengan cor semen. Sebab, paving block serupa sulit didapatkan, dan harus mencari keluar daerah. Insya Allah di 2024 sebelum pelaksanaan haul Abah Guru Sekumpul (Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani) akan kita ganti menyesuaikan paving block yang ada, tak terkecuali bollard jalan,” katanya.
Sedangkan untuk empat unit mini gapura di samping kiri kanan ruas Jalan Sekumpul, tempatnya didekat jembatan irigasi yang kali ini mengalami kerusakan, yakni bagian lapisan luar terkelupas hingga menyebabkan besi baja di dalamnya berkarat, tengah dilakukan mitigasi timnya di lapangan untuk menentukan metode yang tepat dalam melakukan perbaikan.
“Kita tidak berani kalau berbicara bagaimana spesifikasinya, karena saya tidak terlibat saat melakukan penanganan. Yang jelas, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan mini gapura tersebut dibangun menggunakan baja ringan dan dibungkus dengan kalsiboard. Jadi, masih kita pikirkan metode perbaikannya,” ucapnya.
Iwan Junaidi juga memastikan di 2024 mendatang Dinas PUPRP Kabupaten Banjar kembali mengalokasikan anggaran sekitar Rp100 Juta untuk kegiatan per pemeliharaan.(zai/klik)