Libatkan Semua Steakholder, Stunting di Mantuil Turun Hingga 60,4%

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Tim Gizi Puskesmas Pekauman dan Mantuil, saat menyiapkan makanan tambahan bagi balita stunting

klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Upaya Penanganan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, melalui Puskesmas Pekauman dan Puskesmas Mantuil, sepanjang tahun 2023 membuahkan hasil. Angka kasus  stunting di Kelurahan Mantuil mampu ditekan 60,4% hingga Desember 2023 lalu.

Kepala Puskesmas Pekauman, dr Afri Amorrinto mengatakan, capaian ini merupakan hasil kolaborasi  semua pihak, melibatkan lintas program Puskesmas (Tim Gizi, Tim KIA dan Promkes). Serta lintas sektor seperti kader TPK, kader Posyandu, Lurah, Ketua PKK Kelurahan, Ketua RT, dan POL Airut, hingga masyarakat sekitar.

“Kegiatan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Yaitu terdapat penambahan berat badan dan tinggi badan pada balita sasaran. Dari 101 balita stunting di Kelurahan Mantuil, didapatkan penurunan kasus. Yaitu balita yang lulus stunting sebanyak 61 orang atau 60,4%,” ucapnya.

dr Afri Amorrinto menyebutkan, dari beberapa program pencegahan stunting yang dilaksanakan, diantaranya system jemput bola atau terjun langsung ikut serta dalam pemberian makanan tambahan bagi balita stunting. Yang mana, sasaran pemberian makanan tambahan di Kelurahan Mantuil berjumlah 101 orang.

“Kegiatan ini kita laksanakan selama 6 bulan, terhitung dari 19 Juni hingga 16 Desember 2023. Hasilnya cukup memuaskan,” sebutnya.

Makanan tambahan yang diberikan, sambung dr Afri, dimasak dan disiapkan oleh kader posyandu, menyesuaikan dengan menu yang sudah ditentukan Tim Gizi Puskesmas. Kemudian, makanan yang sudah diolah, dikemas dan di distribusikan oleh kader pengantar langsung ke sasaran.

“Ibu dari balita stunting merasa senang karena anaknya mendapatkan contoh makanan yang bergizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan anaknya,” sambungnya.

Tim Gizi Puskesmas Pekauman dan Mantuil, saat mendistribusikan makanan tambahan bagi balita stunting menggunakan perahu cepat milik Pol Airut

Bagaimana jika terjadi kendala dalam pendistribusiannya?, Afri mengakui, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam mendistribusikan makanan tambahan tersebut, seperti jalan yang tidak bisa dilewati oleh petugas pengantar karena ada perbaikan jalan, dan balita tidak ada dirumah (lagi bepergian).

BACA JUGA :
Penanganan Sampah Jadi Atensi Serius Pemko Banjarmasin

“Untuk mengatasi hambatan tersebut, kita meminta bantuan dari POL Airut untuk membantu pendistribusian melalui sungai menggunakan perahu cepat,  sehingga pemberian makanan tambahan untuk balita stunting bisa dilakukan dan seluruh kegiatan bisa berjalan dengan lancar,”pungkasnya.(sin/klik)

Scroll to Top