klikkalimantan.com, BANJARBARU – Sinar matahari baik bagi tubuh manusia. Paparan sinar matahari menjadi cara alami tubuh mendapatkan asupan Vitamin D. Namun, terpapar sinar matahari langsung ternyata juga dapat berdampak buruk pada tubuh, utamanya pada kulit.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin pada Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru, dr Alfina Rahma Sp DV memaparkan, pukul delapan sampai sembilan pagi, adalah waktu tepat tubuh terpapar sinar matahari langsung. 15 – 20 menit adalah durasi ideal tubuh terpapar sinar matahari di rantang waktu tersebut.
Namun lebih dari itu, kata dr Alfina, paparan sinar matahari langsug justru berdampak buruk. “Hindari paparan langsung sinar matahari pada pukul sepuluh sampai empat sore,” ujarnya.
Terutama pada kulit, paparan sinar matahari langsung di rentang waktu tersebut akan memicu terjadinya hidrasi kulit. Ini biasanya ditandai dengan gatal, perih dan warna kemerahan. Akhirnya kulit akan mengelupas.
Perubahan pikmentasi kulit, termasuk munculnya flek, dampak lanjutan jika kulit terpapar sinar matahari langsung dalam tempo lama. Elastisitas kulit juga akan berkurang jika terus menerus terpapar sinar matahari langsung. “Penuaan dini,” imbuhnya.
Jika itu terjadi terus menerus, kata dr Alfina, akan berdampak pada penurunan imunitas tubuh karena sel darah putih harus bekerja ekstra menyembuhkan bagian kulit yang terkelupas. Kerusakan kulit yang terjadi bahkan dapat mencapai lapisan DNA.
“Kian lama terpapar matahari secara langsung, bisa memicu munculnya benjolan pada kulit, melanoma, kanker kulit, bahkan hingga kematian,” kata dr Afina.
Solusinya, terutama bagi yang sering beraktifitas di luar ruangan, kata dr Alfina, dapat menggunakan tabir surya yang dapat melindungi kulit dari dampak buruk sinar matahari. Ini menjadi proteksi pertama dari efek buruk sinar UV matahari.
Selain itu, untuk terhidnar dari efek buruk sinar matahari, juga dapat menggunakan alat pelindung, semisal topi, baju Panjang, jaket, dan kacamata hitam. “Minum air putih secukupnya, dan konsumsi sayur dan buah tinggi antioksidan yang ditandai dengan pikmen warna orange atau merah tinggi,” kata dr Alfina. (to/klik)