Banjir di Banjarbaru yang Tak Separah Kini (1)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
BANJIR - Anak-anak di Kelurahan Sungai Tiung, Cempaka, Kota Banjarbaru bermain di tengah genangan air saat banjir terjadi awal Januari 2020 lalu. (foto: to/klik)

Mengenang Kala Sungai di Cempaka dan Kemuning Tak Sedangkal Kini

klikkalimantan.com – Bersama anak-anak seusianya, Tajuddin berlarian sambil membuka baju menuju sungai yang berada tak jauh dari rumahnya, di Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Tanpa menghentikan langkah, Tajuddin melompat sambil berteriak riang. Sesaat kemudian, air sungai yang jernih bergolak seiring lompatan Tajuddin yang menceburkan diri diikuti anak-anak yang lain.

Sambil berenang, Tajuddin riang gembira bermain air di sungai berair jernih dan segar itu. Tak hanya anak-anak yang menggunakan sungai tempat mandi dan bermain, tapi hampir semua warga Sungai Tiung yang berada tak jauh dari aliran sungai menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari. Puas bermain air, Tajuddin dan teman-temannya kembali ke rumah masing-masing. Tak lama lagi hari menjelang senja.

Tak hanya bermain dan mandi di sungai, Tajuddin juga sering memancing di sana. Tak pernah ia pulang dengan tangan hampa. Ikan selalu memakan umpan pancingnya tak lama setelah kail dilempar ke sungai. Papuyu, gabus, sepat sampai sanggiringan adalah yang paling bayak ia dapat.

“Lebar sungai kala itu sepanjang batang pohon kelapa. Karena dulu, tak jauh di bagian hilir sungai, batang pohon kelapa digunakan sebagai titian warga yang mau ke sawah,” kata Tajuddin yang kini sudah lebih paruhbaya sembari mengingat kembali masa-masa kecilnya ditemui awal pekan kemarin.

Dengan kondisinya dahulu, lebar sekitar tujuh meter dengan kedalaman mencapai tiga meter, sungai bantaran sungai mampu nampung debit air yang bertambah kala hujan mengguyur. Meski air sungai meluap, menurut Tajuddin, tak akan sampai menenggelamkan lantai rumah warga yang mayoritas berkonstruksi ubin kayu ulin.

BACA JUGA :
Pulihkan Sistem Listrik Kariangau-Petung, PLN Gerak Cepat 60 Jam Tanpa Henti

Kondisi sama disampaikan Robi (34), warga Sumberadi, Lok Paikat yang tinggal tak jauh dari Sungai Kemuning. Sungai Kemuning dulu, berair jenih dan dalam. Di dalam sungai ada banyak ikan. Warga ramai memancing. Begitu pula anak-anak juga masih banyak  mandi dan bermain di sungai.

Seperti halnya warga Sungai Tiung yang sudah terbiasa dengan meluapnya air di musim penghujan, banjir juga acapkali terjadi di Kemuning. Namun ketinggian air masih dalam taraf normal karena tak sampai meremdam rumah warga. Warga tetap dapat beraktifitas di tengah genangan banjir. (to/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top