Jelang Idul Adha, Harga Bahan Pokok Relatif Stabil

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
(Foto : Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan, dan Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Banjar saat melaksanakan kegiatan Inspeksi Mendadak Barang Kebutuhan Pokok Penting (Sidak Bapokting) di Kawasan Pasar Tradisional Martapura pada, Kamis (30/7/2020) sekitar pukul 9.00 Wita/Klik)

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Sehari menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H, Kamis (30/7/2020), harga barang kebutuhan pokok penting (Bapokting) pada pasar tradisonal di Martapura, relatif stabil.

Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Banjar, menggelar inspeksi mendadak terkait Bapokting di kawasan Pasar Tradisional Martapura, Kamis (30/7/2020).

Usai menggelar Sidak Bapokting, Kepala Disperindag Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati, mengatakan bahwa harga Bapokting menjelang Idul Adha 1441 H ini relatif stabil atau tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan.

“Seperti harga gula saat ini masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp12.500 per kilogram. Begitupun dengan harga bawang. Bawang putih yang sebelumnya sempat melonjak di harga Rp80.000 per kilogram, kini sudah stabil atau berada di kisaran harga Rp25.000 untuk bawang merah, dan Rp15.000 untuk bawang putih per kilogram,” ujar Kadis Perindag yang akrab disapa Bu Made ini kepada klikkalimantan.com.

Kendati harga Bapokting menjelang Idul Adha 2020 kali ini relatif stabil, namun menurut Made, masih didapati beberapa komoditi Bapokting yang mengalami lonjakan harga.

“Ada dua Bapokting yang mengalami lonjakan harga. Yakni, harga ayam potong yang sebelumnya Rp20.000  kini berkisar di Rp25.000 per kilogram,  atau mengalami kenaikan Rp5.000. Begitupun harga daging sapi yang sebelumnya hanya berkisar Rp130.000 kini naik menjadi Rp140.000 per kilogram. Tapi, lonjakan harga tersebut tidak terlalu signifikan,” tuturnya.

Faktor melonjaknya dua komoditi Bapokting tersebut, papar Made, lantaran meningkatnya permintaan menjelang Hari Raya Idul Adha.

“Sebagai salah satu upaya mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dalam memutus matarantai penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), kita juga mengimbau kepada konsumen dan pedagang dalam aktivitas jual belinya tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19. Yakni menggunakan masker, face shield, sarung tangan, dan tidak lupa mencuci tangan usai beraktivitas. Serta tetap menjaga jarak atau physical distancing,” tegasnya.

BACA JUGA :
Sekda Wakili Bupati Sampaikan Jawaban Atas Pemandangan Umum Fraksi-fraksi

Made berharap kepada konsumen, dalam aktivitas jual beli kalau bisa melalui media daring (dalam jaringan) atau online saat berbelanja, untuk mencegah terpapar Covid-19.

“Salah satunya melalui Aplikasi mamaline.id yang bisa download di Play Store. Terlebih kini, mamaline.id sudah ada di Instagram yang sudah banyak digunakan masyarakat. Tapi, kalau memang mengharuskan tetap pergi ke pasar, diharapkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Fathur Rahman, salah satu pedagang pencarekenan, mengaku selama pandemi Covid-19 ini mendera Kabupaten Banjar, omset dagangannya kian merosot karena sepinya pembeli yang berkunjung ke Pasar Martapura.

“Hampir separo dari pelanggan saya hilang. Tapi, sejak 27 Juli 2020 kemarin, konsumen yang berbelanja di tempat saya mulai ramai, karena untuk memenuhi kebutuhannya menjalang Hari Raya Idul Adha,” akunya.(adv/zai/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top