Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin berencana memasang pemancar Wireless Fidelity (WiFi) gratis, untuk menunjang proses belajar mengajar sistem daring (online) di tengah pandemi Covid-19.
Rencannya, ada lima keluarahan yang akan menjadi pilot project yang akan dipasang 5 sampai 8 titik pemancar WiFi di kawasan padat penduduk. Contohnya di kawasan Jalan Kelayan A, Kelayan B, Sungai Andai, Teluk Dalam, dan di Kampung Melayu
Ini salah satu satu Stimulus Covid-19 sektor pendidikan yang ditawarkan Pemkot, dalam rangka menindaklanjuti keluhan para orangtua terkait kuota habis. Makanya ditawarkanlah program ini, dan diawali dengan dana CSR.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, program pemasangan pemancar WiFi gratis itu nantinya tidak dilakukan di sekitar lokasi kelurahan saja, tetapi akan menjamah hingga ke tingkat RT dan RW (perkampungan-red) yang terdapat sekolahan.
Program ini, jelasnya, untuk menindaklanjuti keluhan para orangtua terkait penggunaan kuota internet skala rumah tangga, yang akhir-akhir ini naik melonjak tajam, akibat diberlakukannya sistem pembelajaran via online.
“Kita wacanakan lima wilayah yang akan dipasang Wifi gratis. Jadi tidak semua kelurahan, ini kita uji coba,” ucapnya.
Wacana yang digagas Pemkot Banjarmasin dalam upaya mengatasi permasalahan pendidikan di tengah pandemi Covid-19 ini, mendapat apresiasi dari pengamat pemerintahan sekaligus dosen Ilmu Pemerintahan FISIF ULM Banjarmasin, Arif Rahman Hakim.
Arif Rahman Hakim menilai, wacana Pemko Banjarmasin terkait pemasangan wifi gratis merupakan program yang tepat dan harus segera direalisasikan, sebab proses belajar-mengajar terus berjalan.
“Kita patut apresiasi dan mendukung program tersebut. Artinya, Pemko Banjarmasin memiliki kepekaan terhadap masalah di masyarakat, khususnya persoalan belajar online ini,” ujarnya.
Kita semua tahu, lanjut Arif, lamanya pandemi Covid-19 telah membuat banyak masalah di masyarakat. Khusus di bidang pendidikan adalah kendala menjalankan pembelajaran secara langsung tatap muka, akhirnya menerapkan metode daring.
“Kalau daring tentu tidak semua orangtua siswa bisa memfasilitasi anaknya. Sehingga pembelajaran daring pun akhirnya tidak maksimal. Jadi, sudah sangat tepat Pemko Banjarmasin menyediakan wifi gratis,” katanya.
Arif berharap, jika wifi gratis di beberapa wilayah sudah terealisasi, Pemko Banjarmasin bisa membuat sistem kontrol. Artinya, wifi gratis itu hanya bisa digunakan untuk keperluan pendidikan, khususnya siswa dan para guru.
“Harus ada pengawasan yang ketat, agar jangan sampai wifi gratis digunakan untuk game online atau download film yang di luar kebutuhan proses pembelajaran di sekolah,” ingatnya.
Arif juga mengimbau kepada masyarakat yang wilayahnya dipasang wifi gratis, agar bisa memanfaatkannya dengan bijak. Sehingga, siswa dan para guru yang membutuhkan bisa benar-benar memaksimalkan untuk proses pembelajaran. (sin/klik)