klikkalimantan.com, MARTAPURA – Awal September 2020 pekan lalu, Nur Safiullah selaku Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banjar, mengaku kesulitan dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako bagi warga terpapar atau positif Corona Virus Disease (Covid-19) yang melakukan isolasi atau karantina, baik secara mandiri atau difasilitasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar.
Sulitnya penyaluran bansos berupa satu paket sembako senilai Rp350.000,-ditambah beras 10 Kg untuk warga yang terpapar covid-19 tersebut, diungkapkan Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial yang akrab disapa Om Ifull, lantaran selama ini pihaknya tak mengantongi jumlah data masyarakat yang menjalani masa karantina dari instansi terkait, sehingga terjadi miskomunikasi.
Ketikan dikonfirmasi klikkalimantan.com, bersama awak media lainya terkait perihal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar, dr Diaduddin mengaku sudah menyerahkan update data tersebut.
“Sebenarnya, terkait update data warga yang terpapar atau positif covid-19 selalu kita kasihkan kepada instansi terkait yang berkepentingan, seperti untuk keperluan penyaluran bansos sembako. Jadi, terkait informasi data sebagai bukti bahwa benar warga tersebut terpapar atau positif dan melakukan karantina, selalu kita kasihkan datanya lengkap dengan nama, alamatnya. Tergantung permintaan dan kebutuhannya,” kata dr Diaduddin, ketika ditanya klikkalimantan.com, Senin (7/9/2020).
Tak hanya sampai di situ, dr Diaduddin memastikan, pihaknya selalu melaporkan jumlah data terbaru kepada setiap instansi yang berkepentingan. Antara lain kepada  Dinas Komunikasi Informasi (Kominfo), Statistik dan Persandian, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), tak terkecuali Dinsos Kabupaten Banjar.
“Mestinya, ketika melihat ada penambahan jumlah data kasus Covid-19, mereka aktif untuk mengetahui dimana saja wilayah yang terjadi penambahan jumlah kasus tersebut. Khususnya terkait warga yang melakukan isolasi, baik secara mandiri dan difasilitasi Pemkab Banjar. Dengan begitu penyaluran bantuan lebih mudah,” ucapnya.
Diaduddin lebih jauh menjelaskan, terkait update data warga yang terpapar covid-19 di setiap desa dan melakukan karantina mandiri, selalu dilaporkan dan ditangani Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat desa dan kecamatan.
“Kalau tidak ditangani, siapa yang mengawasi mereka saat melakukan isolasi mandiri. Jadi, hampir semua instansi baik di tingkat kabupaten, provinsi, memerlukan update data tersebut untuk dilaporkan ke tingkat pusat. Sehingga data tersebut pasti diketahui setiap instansi yang berkepentingan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, dr Diaduddin menambahkan, berdasarkan data terupdate GTPP Covid-19 Kabupaten Banjar, untuk jumlah kasus orang terpapar Covid-19 di Kabupaten Banjar mengalami penurunan.
“Jumlah kasus Covid-19 memang melandai saat ini, atau situasi mulai terkendali. Namun, situasi ini jangan sampai membuat kita lengah dan melupakan protokol kesehatan Covid-19. Kejadian angka kasus tiba-tiba naik mendadak seperti di daerah lain bisa saja terjadi,” tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, papar dr Diaduddin, GTPP Covid-19 Kabupaten Banjar tidak mengendorkan kewaspadaan dan tetap melakukan upaya pencegahan penyebaran wabah covid-19. Meskipun jumlah angka kesembuhan dari wabah Covid-19 di Kabupaten Banjar sudah mencapai 673 orang.
“Kita masih terus melaksanakan kegiatan swab test, dalam satu hari kita melaksanakan kegiatan 500 swab test. Begitupun pada Agustus 2020 lalu, kita sudah melaksanakan sebanyak 2.683 kegiatan swab test se-Kabupaten Banjar. Dan saat ini sebanyak 17 orang masih menjalani masa karantina di tempat yang difasilitasi Pemkab Banjar,” ungkapnya.
Perlu diketahui, dari total 756 orang yang menjalani masa karantina, baik secara mandiri dan difasilitasi Pemkab, baru sebanyak 265 paket sembako yang terdiri dari, gula seberat 4 Kilogram, tepung 3 Kilogram, minyak goreng 3 lLiter, susu 3 kaleng, kecap 3 botol, teh 3 kotak, sarden 10 kaleng, mie instan 20 bungkus, telor ayam 2 Kilogram, dan beras 10 Kg, yang telah diterima warga usai menjalani proses karantina.(zai/klik)