Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali menilai, perlu kajian mendalam terkait rencana belajar tatap muka, agar tidak terjadi penambahan klaster baru kasus Covid-19.
“Harus ada stimulasi tahapan belajar tatap muka terlebih dahulu, seperti pembagian jam masuk kelas,” ucanya, Kamis (22/10/2020).
Menurut Matnor Ali, pihaknya di dewan kota sangat mendukung jika proses belajar-mengajar tidak lagi secara daring atau online. Pasalnya, selama ini belajar via online mendapat banyak keluhan dari orangtua siswa.
“Kita pastinya mendukung. Tapi, harus diperhatikan juga mekanisme belajarnya. Agar siswa kita terhindar dari paparan Covid-19,” katanya.
Walau demikian, Matnor Ali mengharapkan rencana belajar tatap muka bisa dipertimbangkan kembali meskipun kondisi kasus Covid di Banjarmasin sudah melandai, dan sebagian besar kelurahan sudah berzona hijau.
“Jika mudharatnya lebih besar dari manfaatnya, maka lebih baik rencana belajar tatap muka dipertimbangkan kembali. Sebab, tidak ada jaminan anak-anak didik paham dalam menjaga kebersihan,” tandasnya.
Sekader diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin berencana menggelar proses belajar tatap muka mulai November 2020 nanti. Rencana ini tentunnya mendapat persetujuan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, juga dukungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, serta persetujuan dari para orangtua/wali peserta didik.(sin/klik)