klikkalimantan.com, MARTAPURA – Hingga saat ini terdata sebanyak 489 unit rumah yang dihuni 2.365 Jiwa di 9 RT Desa Jawa Laut, Jalan Cempaka, Kecamatan Martapura, yang terdampak banjir. Namun belum satu pun yang terjamah bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar, seperti yang diberitakan klikkalimantan.com sebelumnya.
Menanggapi perihal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, HM Irwan Kumar, mengatakan, dalam penanggulangan bencana pihaknya terus melakukan pemantauan ke semua pelosok desa yang terdampak banjir, tak terkecuali di Desa Jawa Laut, Kecamatan Martapura.
“Kita selalu melakukan pemantauan, tak terkecuali di Desa Jawa Laut. Cuma, karena mobil tidak dapat masuk ke kawasan terdampak banjir tersebut, maka kita lakukan pemantauan hanya dengan berjalan kaki. Jadi, Pemkab Banjar tidak tutup mata terhadap warga yang terdampak bencana banjir,” ujarnya, Senin (11/1/2021).
Berdasarkan hasil pemantauan, lanjut Irwan Kumar, hingga saat ini masyarakat masih dapat beraktivitas seperti biasanya. Mereka bahkan menolak dilakukan evakuasi, yang tentunya membuat BPBD Kabupaten Banjar sulit menyalurkan bantuan karena tidak seusai dengan Standar Operasional (SOP) penanggulangan bencana.
“Karena tidak ada yang mengungsi, maka kita sulit untuk menyalurkan bantuan. Sampai hari ini, untuk jumlah data pengungsi di Desa Jawa Laut masih belum kita terima. Dan tim kami hingga saat ini masih melakukan pendataan di lapangan,” ujarnya.
Irwan Kumar memastikan, apabila data pengungsi sudah dikantongi pihaknya, maka BPBD siap untuk menyalurkan bantuan logistik melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banjar untuk masyarakat yang terdampak musibah banjir.
“Kalau memang sudah ada datanya, wilayah evakuasinya di mana, maka dapur umum bagi warga terdampak banjir sudah bisa didirikan BPBD bersama Dinsos Pemkab Banjar. Atau mungkin masyarakat yang mendirikan dapur umum secara swadaya, kita siap untuk mem-backup penyaluran logistiknya,” tuturnya.
Ketika ditanya klikkalimantan.com apakah pendirian dapur umum tidak berdampak meningkatkan angka kasus Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Banjar, terlebih Kecamatan Martapura masih berstatus zona merah?
Irwan Kumar menegaskan, pihaknya dalam melaksanakan dapur umum tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.
“Kita pastikan teman-teman di lapangan tetap menerapkan Prokes Covid-19, dan karena itulah kita membutuhkan data jumlah pengungsi. Jadi, apabila tempat pengungsian terlalu banyak, kita bisa pindahkan mereka ke tempat pengungsian yang masih kosong,” ucapnya.
Terlebih, papar Irwan Kumar lebih jauh, Pemkab Banjar telah menyediakan tempat pengungsian seperti di Stadion Demang Lehman Martapura.
“Kalau memang penuh, kita alihkan ke Aula Kecamatan Martapura. Tapi, memang mereka yang tidak mau dievakuasi jauh dari rumah mereka, dan meminta tempat pengungsian yang dekat saja. Kalau memang mengkhawatirkan kondisi rumah dan lain sebagainya, salah satu anggota keluarganya, khususnya laki-laki bisa saja tetap tinggal untuk menjaganya,” ungkapnya.
Yang pasti, lanjut Irwan Kumar, apabila kondisi ketinggian air terus bertambah dan mengancam keselamatan warga, maka pihaknya mau tidak mau harus melakukan evakuasi, mengingat menyelamatkan nyawa yang paling utama.
“Cuma yang perlu digarisbawahi saat ini, untuk bantuan logistik kita masih menggunakan anggaran 2020, karena untuk anggaran 2021 masih berproses. Mudah-mudahan anggaran yang ada ini masih mencukupi. Dan masyarakat pun perlu tahu, kita dalam menyalurkan bantuan tidak serta-merta penuhi semuanya, karena masih ada desa lainnya yang terdampak dan kita pilih mana yang prioritas,” katanya.
Irwan Kumar berjanji, apabila debit air Sungai Martapura berkurang, dan ternyata genangan air Desa Jawa Laut yang memang berada di dataran rendah tidak turun ke sungai, BPBD siap membantu untuk melakukan pembuangan atau penyaluran genangan air di Desa Jawa Laut menyebrang ke Sungai Martapura, sehingga lekas kering.(Zai/klik)