Jembatan Lintas Provinsi Kembali Ambrol, Diduga Akibat Dilewati Turk Trailer

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
PANTAU JEMBATAN - jajaran Polres Banjar bersama Balai Perbaikan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kalsel dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II kembali meninjau lokasi jembatan penghubung antar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Timur (Kaltim) yang berada di Jalan A Yani Km 55, perbatasan Kecamatan Astambul dan Mataraman, Kabupaten Banjar yang kembali ambrol pada Minggu (17/1/2021) kemarin sekitar pukul 04.05 Wita dinihari./klik

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Guna mencegah jatuhnya korban jiwa, jajaran Polres Banjar bersama Balai Perbaikan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kalsel dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II kembali meninjau lokasi jembatan penghubung antar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Timur (Kaltim) yang berada di Jalan A Yani Km 55, perbatasan Kecamatan Astambul dan Mataraman, Kabupaten Banjar yang kembali ambrol pada Minggu (17/1/2021) kemarin sekitar pukul 04.05 Wita dinihari.

Usai meninjau kerusakan jembatan penghubung yang sebelumnya telah dilakukan perbaikan sementara pasca ambrol pada 14 Januari 2021 lalu, Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo mengatakan, karena derasnya air yang mengalir membuat bagian dasar jembatan kembali tergerus hingga kembali terjadi longsor, dan jembatan pun kembali ambrol.

“Atas kerusakan ini, instansi-instasi terkait sudah menyiapkan beberapa progres atau langkah-langkah untuk melakukan perbaikan, yang nantinya akan dikerjakan BPJN 2 Provinsi Kalsel. Yang jelas, semua teknisi dari instansi terkait akan terlibat. Saat ini, semua peralatan yang dibutuhkan untuk perbaikan jembatan penghubung sudah dalam perjalanan dari Hulu Sungai Selatan menuju ke lokasi ini. Kemungkinan dalam 2 hingga 3 hari ditargetkan perbaikan selesai,” ujar Kapolres Banjar saat meninjau kondisi kerusakan jembatan sekitar pukul 11.00 Wita kemarin siang.

AKBP Andri Koko Prabowo bersama instansi terkait, mengimbau kepada seluruh masyarakat selaku pengguna jalan, agar selama beberapa hari ke depan tidak melintasi kawasan tersebut karena akan dilakukan penutupan sementara hingga perbaikan rampung dikerjakan.

Di tempat yang sama, Cipto selaku Kepala Satuan Kerja (Satker) Perbaikan Jalan Nasional 2 Provinsi Kalsel mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, untuk perbaikan jalan membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 hari ke depan.

“Setelah kami ukur, kerusakan jembatan ada sekitar 4 meter. Tapi, kami punya jembatan belly dengan panjang sekitar 15 Meter. Jadi kedua sudut jembatan yang rusak akan kami pasangkan jembatan belly. Dalam proses perbaikannya nanti, tentunya kita akan melibatkan beberapa bantuan teknisi dari instansi-instansi terkaitnya,” ucapnya.

BACA JUGA :
Walikota Banjarbaru Tabur Bunga di Makam Bahagia Banjarbaru

Kondisi jembatan yang kembali ambrol tentunya menuai keluhan pengguna jalan. Salah satunya Dessy, warga Kelurahan Teluk Tiram, Kecamatan Banjarmasin Barat. Dessy datang dari Banjarmasin, akan menuju ke Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), dan terhenti di jembatan ambrol tersebut.

“Sekitar pukul 14.30 Wita kemarin saya sudah berangkat menaiki angkutan bus mini. Ternyata sepanjang ruas Jalan A Yani, khususnya di Desa Tambak Anyar Ilir, terjadi kemacetan yang sangat panjang, akibat tingginya luapan air Sungai Martapura yang membanjiri sepanjang ruas jalan. Setibanya di Kecamatan Astambul, tepatnya di depan SPBU sekitar pukul 23.00 Wita, bus yang saya tumpangi malah mogok sampai sekarang,” tutur Dessy yang nampak kelelahan menunggu mobil kembali jalan.

Tiba-tiba, lanjut Dessy, dirinya mendapatkan informasi dari sopir bus bahwa akses jalan di perbatasan Kecamatan Astambul dan Mataraman kembali ambrol, yang tentunya membuatnya kesal karena kelelahan, namun tak kunjung sampai ke tempat tujuan.

“Jelas saja jalannya kembali ambrol. Sebab, setelah mobil kami mogok di depan SPBU, sekitar pukul 23.00 Wita, saya lihat banyak truk trailer yang melintas. Kondisi jembatan seperti itu kalau dilalui truk trailer, terlebih dengan muatan, sudah pastilah kembali ambrol,” cetusnya.

Karena lama terjebak di depan SPBU Astambul akibat mobil bus yang tumpangi mogok, Dessy pun memutuskan untuk balik arah ke Kota Banjarmasin. “Tapi, dari tadi pagi hingga saat ini, tak satu pun mobil angkot yang lewat. Kalau ada mobil yang bisa saya tumpangi, apa pun itu, baik truk dan lain sebagainya, saya mau. Asal tidak terjebak di sini,” keluhnya.(Zai/klik)

Scroll to Top