klikkalimantan.com, BANJARBARU – Lonjakan kaus Covid-19 belakangan ini bukan hanya terjadi di DKI Jakarta dan Pulau Jawa-Bali saja. Sejumlah daerah dilaporkan juga mengalami lonjakan kasus. Meski pun tak separah Jawa-Bali, Pulau Kalimantan juga mengalami lonjakan. Bahkan di sejumlah kota sudah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Demikian juga di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan angka kasus Covid-19 terindikasi naik. Bahkan menurut Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin saat menghadiri Sosialisasi Usaha Rumah Makan dan Kafe di Masa Pandemi Covid-19, di Mall Pelayanan Publik mengatakan, antrian pasien di RSID Banjarbaru sudah mulai terjadi.
“Saya juga sudah meminta pihak RSID Banjarbaru untuk melakukan upaya antisipasi jika terjadi lonjakan,” katanya.
Nah, sehubungan dengan hal itu, manajemen RSID Kota Banjarbaru, beberapa hari ini menurut Direktur RS Idaman Daerah Banjarbaru, melalui Muhammad Firmansyah, Kepala Bagian (kabag) Tata Usaha RS Idaman Daerah Banjarbaru, terus bersiap untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Demi mengantisipasi adanya lonjakan pasien, RS Idaman Daerah Banjarbaru memasang tenda darurat di halaman rumah sakit.
“Ya benar ada tenda darurat, untuk jaga-jaga jika nanti terjadi lonjakan pasien lagi,” ujarnya.
Pun demikian, Firman menjelaskan jika fasilitas tempat tidur RSID banyak ada. Dari 85 tempat tidur khusus untuk perawatan Covid-19 sampai hari ini sudah 39 tempat tidur yang terisi dan kami masih memiliki persediaan 46 tempat tidur,” ungkapnya.
Tenda darurat tambahnya, didirikan untuk mengantisipasi lonjakan antrian pasien Covid-19 di IGD.
“IGD kami hanya menampung antrian 15 pasien. Jika nanti terjadi lonjakan antrian di IGD maka antrian akan dilakukan di tenda darurat,” katanya, (kus/klik)