BANDUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat menyebutkan nilai neraca perdagangan luar negeri Jawa Barat Februari 2021 surplus USD 1,79 miliar, dengan demikian kumulatif Januari-Februari 2021 surplus mencapai USD 3,43 miliar.
Surplus didukung oleh peningkatan nilai ekspor Jawa Barat Februari 2021 mencapai USD 2,61 miliar atau meningkat 1,98 persen dibanding Januari 2021. Demikian pula jika dibandingkan Februari 2020 naik 7,57 persen.
Ekspor Non Migas Februari 2021 mencapai USD 2,59 miliar, naik 1,99 persen dibanding Januari 2021. Sedangkan ekspor Migas turun sebesar 0,50 persen.
“Secara kumulatif, nilai ekspor Jawa Barat Januari-Februari 2021 mencapai USD 5,16 miliar atau meningkat 7,91 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor Non Migas mencapai USD 5,14 miliar atau meningkat 8,28 persen,” ujar Kordintor Fungsi Statistik Distribusi BPS Jawa Barat Dudung Supriadi.
Peningkatan nilai ekspor Non Migas terbesar Februari 2021 terhadap Januari 2021 terjadi pada golongan Kendaraan dan Bagiannya (USD 40,88 juta), diikuti Kertas/Karton (USD 10,85 juta) serta Karet dan Barang dari Karet (USD 9,56 juta).
Menurut sektor, ekspor Non Migas hasil industri pengolahan serta hasil tambang dan lainnya Februari 2021 naik masing-masing 7,88 persen dan 84,17 persen dibanding bulan yang sama tahun 2020. Sementara ekspor hasil pertanian turun 22,62 persen.
Ekspor Non Migas Februari 2021 terbesar adalah ke Amerika Serikat, yaitu USD 459,72 juta, disusul Jepang USD 261,35 juta, dan Thailand USD 182,34 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,81 persen. (rilis)