THM dan Deretan Parkiran Truck Besar
Jika di siang hari kawasan jalur Jalan Trikora Lingkar Selatan Banjarbaru sibuk dengan aktivitas perkantoran, di malam hari geliat bisnis jasa dan aktivitas illegal tersaji. Dari aktivitas tempat hiburan malam (THM) sampai urusan parkiran illegal di sejumlah titik Jalan Trikora sangat mudah didapati.
OLeh Safariyansyah
Jauh sebelum ada wabah Covid-19, kawasan Jalan Trikora menjadi salah satu tujuan bagi penghoby duduk santai minum kopi sambil menikmati alunan berbagai genre musik. Lebih dari itu layanan salon dan karaoke pun tersedia disana. Banyak tempat-tempat penyedia jasa yang siap memberikan servis bagi para pelanggannya.
Rilek, begitu banyak orang mengungkapkan alas an mengapa mereka menyukai kongkow-kongkow di tempat-tempat penyedia jasa hiburan di sejumlah titik kanan kiri Jalan Trikora. Hingga sampai wabah Covid-19 datang, kawasan Trikora kembali menjadi sunyi. Hanya sebagian kecil tempat-tempat hiburan yang beraktivitas. Itu pun labelnya café dan restoran.
“Tidak seperti sebelum ada Covid, sekarang tempat-tempat karaoke sepi semua. Tinggal café-café saja yang ada. Itu pun jam bukanya sangat terbatas,” ujar Wahyu, salah seorang penikmat kopi di salah satu café tak jauh dari Bundaran Palm.
Sepinya aktivitas dunia hiburan malam, sama sekali tidak berpengaruh dengan pemandangan yang tersaji di jalan sepanjang 17 km itu. Warung-warung kopi tradisional, retail modern, warung-warung dengan spanduk bertuliskan sea food dan deretan parkiran panjang truck-truck besar sarat angkutan menjadi pemandangan biasa. Tidak ada yang berubah. Kecuali deretan ruko-ruko yang semula berfungsi, kini terlihat sepi, gelap dan terkesan tidak terawat.
Malam hari di jalur Jalan Trikora begitu berbeda dengan kondisi di siang hari. Hawa dingin dan gelap lantaran minim penerangan jalan umum hal biasa dirasakan setiap melintasan jalanan ini. Ketidaknyamanan itu ditambah lagi dengan antrian truck-truck bertonase besar di sejumlah titik kanan kiri jalan.
Puluhan truck-truck yang sebagian besar angkutan lintas pulau itu biasa terlihat saban malam di sekitaran bundaran Jalan Trikora, salah satunya di depan Masjid Agung. Ruas jalan yang ektra lebar dimanfaatkan para supir truck untuk beristirahat.
“Kami sudah melakukan teguran. Namun karena itu jalan provinsi kami tidak berhak untuk menindak. Saat ditegur, mereka bubar. Begitu lengah mereka kembali memparkir kendaraannya di sana. Kondisi itu juga sudah kami sampaikan ke pihak berwenang,” ujar Kadishub Kota Banjarbaru, Yani Makie kepada Klikkalimantan.com.
Ungkapan Yani Makie tidaklah berlebihan. Sesekali mobil bertulisan Dishub atau Polresta Banjarbaru mendatangani titik tersebut. Entah apa yang mereka lakukan, pastinya deretan truck yang parkir di sana sampai saat ini masih ada. ***