klikkalimantan.com, MARTAPURA – Puluhan ribuan dosis vaksin di Kabupaten Banjar diambang kadaluwarsa. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar, dr Diauddin ditemui, Selasa (7/12/2021) mengatakan, vaksin yang akan berakhir jangka waktunya pada 31 Desember tersebut jenis Astrazaneca.
Tidak sedikit. Menurut Dokter Dia, sapaan akrabnya, vaksin Astrazaneca yang akan kedaluarsa sekitar 10.000 dosis. “Hari ini mulai kami bagikan ke puskesmas-puskesmas. Kalaupun tidak bisa dihabiskan, setidaknya mengurangi lah,” ujarnya.
Bersama pengelola UPT Gudang Farmasi, Dokter Dia mengaku sempat tercetus gagasan mengembalikan puluhan dosis vaksin agar dibagikan ke kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan. Namun urung dilakukan karena hampir di semua daerah mengalami hal sama.
“Astrazaneca datang dua gelombang. Satu gelombang, vaksin yang datang memang sudah mepet dengan tanggal kedaluarsanya. Dan permasalahan ini tidak hanya di Kabupaten Banjar,” kata Dokter Dia.
Apesnya lagi, menurutnya, mayoritas masyarakat menolak disuntik jenis vaksin ini. Banyaknya kabar yang sudah terlanjur beredar ikhwal Aztrazaneca berdosis tinggi. Menyebar pula kabar, vaksin ini menimbulkan efeksamping pasca vaksinasi.
Setali tiga uang, lanjutnya, sebagian besar petugas kesehatan tak ingin ambil risiko, disalahkan warga lantaran demam misalnya, pasca disuntik vaksin. Padahal, vaksin jenis ini justru yang diakui Arab Saudi dan bisa digunakan untuk umroh.
“Berikutnya kami sampaikan kepada petugas kesehatan, tidak usah ditanya mau vaksin apa. Langsung suntik saja,” kata Dokter Dia. (to/klik)