klikkalimantan. com, PARINGIN – Pansus II DPRD Balangan menggelar Rapat Kerja Pansus (RKP) bersama Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Balangan, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Balangan, Bagian Hukum Setda Balangan dan Bank Perkreditan (BPR) Balangan, Selasa (14/6/2022).
Rapat kerja pansus II yang dipimpin ketua komisi II Nur Fariani dan anggotanya yang berlangsung di aula ruang rapat kantor DPRD Balangan ini, dihadiri Kepala BPKAD Balangan Fakhrianto, Kabag Ekonomi dan SDA Mahli, Kabag Hukum Ruji dan Direktur BPR Balangan Muhammad Isnaeni.
Rapat Pansus II tersebut membahas Raperda tentang penyertaan modal kepada Bank BPR Balangan, dimana dalam Raperda tersebut direncanakan pemerintah daerah akan melakukan penyertaan modal kepada BPR Balangan sebesar Rp10 Miliar.
Dalam rapat kerja pansus II tersebut, Dimas Royandi anggota Pansus II menyampaikan, pihaknya sangat mendukung terkait Raperda penyertaan modal kepada BPR Balangan ini.
Namun meski menyetujui, menurut Politisi PPP Balangan ini, penyertaan modal ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, khususnya kesiapan pihak BPR sendiri dalam mengelola penambahan modal tersebut.
“Apalagi penyertaan modal ini juga direncanakan untuk menjalankan program pemerintah yakni, pinjaman nol persen bagi pelaku UMKM,” bebernya.
Jangan sampai, lanjut Dimas Royandi, disisi lain program pemerintah jalan namun membebani kinerja BPR Balangan. “Kami berharap penyertaan modal ini bisa membawa unsur manfaat dan kinerja BPR bisa lebih baik,” harapnya.
Kabag Ekonomi dan SDA Setda Balangan, Mahli menyampaikan, terkait penyertaan modal ke BPR dan program pinjaman nol persen ini, pihaknya sudah melakukan penggalian informasi ke beberapa daerah yang sudah menjalankan program tersebut.
“Penyertaan modal ini bertujuan memperkuat kinerja BPR sebagai salah satu faktor penggerak ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Di Kesempatan yang sama, Direktur BPR Balangan Muhammad Isnaeni menyampaikan, pihaknya secara teknis siap menerima penambahan modal ini, terlebih selama ini sudah beberapa tahun terakhir tidak ada penambahan modal.
“Namun tentu kami juga berharap pembagian untuk program pinjaman nol persen dan pinjaman biasa seimbang, sehingga kinerja kami juga tetap bagus,” pungkasnya. (mah/gi/klik)