Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin berkesempatan mendatangi salah satu pusat pelayanan kesehatan milik Kota Banjarmasin, Yakni Rumah Sakit Sultan Suriansyah, Rabu (23/11/2022).
Rombongan yang dipimpin langsung Ketua Komisi IV, Saut Nathan Samosir, didamping Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Tugiatno, diterima langsung Direktur Utama RS Sultan Suriansyah, dr M Syaukani, berserta jajarannya.
Dalam kesempatan itu, Saut Nathan Samosir mengingatkan agar RS Sultan Suriansyah terus meningkatkan pelayanan, seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk mendapatkan pengobatan.
“Ini yang paling kita tekankan. Sebab, tingkat kepercayaan masyarakat semakin tinggi terhadap RS Sultan Suriansyah,” pesan politisi PDI-Perjuangan ini.
Saut juga meminta seluruh tenaga kesehatan, dokter, perawat, hingga petugas administrasi yang bekerja di RS Sultan Suriansyah menerapkan etos kerja, mengutamakan keramahan, sehingga memberikan image yang baik bagi masyarakat.
“Tentunya seperti itu, professional dan menjunjung etos kerja, ramah dan bersikap bijak. Sehingga kedepannya tidak ada keluhan, bahkan nol keluhan terkait pelayanan di RS,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama RS Sultan Suriansyah, dr M Syaukani, mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Apalagi, tingkat kepercayaan masyarakat semakin tinggi.
Tak hanya itu, pihaknya pun terus memaksimalkan pelayanan, meskipun fasilitas dan sarana yang dimiliki RS Sultan Suriansyah masih jauh dari lengkap.
“Ini menjadi tantangan ke depan. Kita tetap menjunjung prinsif kerja ‘kalau bisa hari ini mengapa harus besok, kalau bisa sekarang mengapa harus nanti’. Ini yang paling kita tekankan kepada seluruh tenaga kesehatan dalam berbagai kesempatan,” ujarnya.
M Syauki mengakui, kendala terbesar yang dihadapi RS Sultan Surianyah saat ini adalah terbatasnya ruang rawat inap. Sehingga kepada pasien yang ingin berobat harus diberikan pilihan, jika ingin cepat mendapatkan ruang rawat harus berobat ke RS lain atau tetap di RS Sultan Suriansyah dengan catatan harus menunggu.
“Mau tidak mau seperti itu, pasien sementara kita inapkan di ruang IGD sampai ada ruangan yang kosong. Jika bangunan yang saat ini sedang dikerjakan selesai, maka bisa mengakomodir semua pasien rawat inap,” katanya.(sin/klik)