Banjarbaru Bebas Penyekit Frambusia

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin menerima penghargaan Kota Bebas penyakit Frambusia dari Kementerian Kesehatan RI.

klikkalimantan.com, BANJARBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menerima penghargaan berupa Seritifikat Kota Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Penghargaan diserahkan Menteri Kesehatan, Budi G Sadikin kepada Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin, Selasa (21/2/2023) di Jakarta.

Dikatakan Wali Kota Aditya, penghargaan yang diraih berkat uoaya keras dilakukan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Puskesmas se-Kota Banjarbaru. “Termasuk juga Dukungan Dinkes Provinsi Kalsel Prov untuk menuju masyarakat Banjarbaru lebih sehat,” katanya.

Tak hanya saat ini, menurutnya Pemko Banjarbaru akan terus berkomitmen agar bebeas dari penyakit ini. Untuk itu perlu sinergi yang kuat dengan seluruh lapisan masyarakat Kota Banjarbaru. “Jangan sampai muncul kasus baru, itu komitmen kita. Kebersihan Lingkungan dan prilaku hidup bersih yang sehat merupakan faktor penting untuk mencegah penyakit ini. Ini yang harus kita tekankan dan saling mengingatkan antar sesama,” ujarnya.

Kepala Dinkes Kota Banjarbaru, Dr Juhai Triyanti Agustina menyampaikan, penghargaan yang diraih oleh Pemerintah Kota Banjarbaru ini upaya nyata yang serius dalam penanganannya di Kota Banjarbaru. “Penghargaan Kota Bebas Frambusia ini merupakan penanganan yang serius dari kepala daerah, dalam hal ini Bapak Wali Kota Banjarbaru. Melalui kebijakan-kebijakan yang efektif, Alhamdulillah Frambusia tidak ditemukan di Banjarbaru,” ucapnya.

Untuk diketahui, Frambusia merupakan penyakit atau infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallindum Pertenue. Sebaran penyakit ini terjadi di beberapa wilayah tropis sehingga sebutan penyakit ini berbagai sebutan yakni, patek, puru, buba, pian parangi dan ambalo.

Resiko terburuk terjangki dari penyakit ini menyebabkan penampilan fisik atau gangguan sosialisasi. Untuk itu penyakit Frambusia menjadi perhatian yang serius dari Kementerian Kesehatan RI karena dapat menular menahun dan sering kambuh. (to/klik)

BACA JUGA :
Kejar Target Cakupan Vaksinasi, Dua Mobil Vaksinasi Keliling Dioperasionalkan
Scroll to Top