klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pastikan daging hewan qurban, baik sapi, kerbau, maupun kambing pada pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1444 H yang jatuh pada 28/29 Juni 2023 layak konsumsi, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar sudah melakukan pencegahan sejak dini.
Drh M Akbar Susanto selaku Pelaksanaan Harian (Plh) Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Banjar mengatakan, selama satu bulan penuh petugas dari Dinas Pertanian sudah melakukan pemeriksaan di sejumlah titik pengepul, dan di tempat penjualan hewan qurban.
“Selain melakukan pemeriksaan, kami juga memberikan vitamin. Sehingga saat menjelang hari raya qurban, hewan ternak yang akan diqurbankan, baik sapi, kerbau, maupun kambing, sehat dan tidak ada masalah,” ujarnya, Senin (26/6/2023).
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim di lapangan, pejabat definitif Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Masyarakat Veteriner Pengolahan dan Pemasaran Dinas Pertanian Kabupaten Banjar ini menjelaskan, tidak didapati hewan qurban yang terindikasi terserang penyakit.
“Rata-rata hewan ternak yang akan diqurbankan hanya mengalami kelelahan akibat diangkut dari tempat yang jauh. Sehingga kita berikan vitamin Adenosin Trifosfat (ATP), dan dilakukan pemantauan, hingga kondisi hewan membaik,” katanya.
Bahkan, lanjut Dokter Akbar, tidak ada hewan qurban yang terkonfirmasi terindikasi mengidap penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), serta penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease di Kabupaten Banjar.
“Jadi, tidak ada yang terkonfirmasi kasus positif. Bahkan, kita juga akan menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan post mortem dan ante mortem di setiap kecamatan yang melaksanakan pemotongan hewan qurban, terdiri dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan petugas teknis. Apabila terjadi kejanggalan atau ada laporan, petugas dapat langsung responsif,” bebernya.
Menurut Dokter Akbar, para petugas jagal rata-rata sudah mengetahui bagaimana ciri-ciri hewan ternak qurban yang terindikasi mengidap penyakit, dan apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan.
“Kita selalu berkoordinasi. Jadi, mereka juga dapat langsung mengkonsultasikan ke Dinas Pertanian, baik secara langsung atau melalui zoom. Rata-rata penyakit yang ditemukan saat pelaksanaan pemotongan hewan qurban adalah penyakit cacing hati yang masih bisa diatasi dengan menyingkirkan bagian yang terserang. Tapi, rata-rata hewan qurban sudah kita berikan obat penyakit cacing hati agar saat pemotong sudah bersih,” pungkasnya.(zai/klik)