Layar Sibalang Balangan Tangani Satu ODGJ Korban Pasung

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
PASUNG-Seorang pekerja sosial, Akhmad Ridhani saat berada di dekat seorang ODGJ yang dipasung dan dikurung di dalam kamar rumahnya di wilayah Kabupaten Balangan.(diskominfosan/klik)

klikkalimantan.com, PARINGIN-Setelah diluncurkan, inovasi Layar Sibalang berbasis Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), yang dikembangkan menjadi pusat layanan untuk warga miskin dan rentan miskin yang memiliki masalah sosial, akhirnya berbuah manis ketika satu Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mengalami pemasungan dalam beberapa tahun ditangani di wilayah Kabupaten Balangan, Senin (11/09).

Seorang pekerja sosial, Akhmad Ridhani mengatakan, penanganan terhadap korban pasung yang mengalami gangguan jiwa yang sulit membedakan antara khayalan dan realitas atau psikotik dengan berbasis keluarga ini, didampingi oleh tokoh masyarakat, pendamping ODGJ, pendamping pasung, dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).    

Kegiatan ini, kata Ridhani, adalah merupakan optimalisasi layanan dan rehabilitasi sosial pada penanganan orang dengan kedisabilitasan mental, sehingga memerlukan sinergisitas dan perhatian dari semua pihak, baik keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

“Saya pikir perlu untuk menjalin komunikasi yang komprehensif melalui wahana kunjungan dan monitoring seperti saat ini, sehingga pemasungan terhadap ODGJ dapat dihindari di Kabupaten Balangan,” ujar Ridhani di Paringin, Selasa (12/09).

Meski tambah Ridhani, membebaskan ODGJ dari pemasungan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai kendala yang selama ini dihadapi di lapangan adalah masih adanya sebagian keluarga penderita yang enggan membebaskan ODGJ yang dipasung karena takut mengamuk dan mengganggu orang lain.

“Biasanya keluarga merasa khawatir apabila tidak dipasung akan melukai orang lain dan tidak ada yang bertanggungjawabnya. Dengan alasan keluarga seperti itu, kami terus memberikan edukasi kepada Masyarakat bahwa memasung bukan satu-satunya solusi,” kata Ridhani.

Cara memberikan edukasi terhadap keluarga ODGJ, lanjut Ridhani, biasanya dilaksanakan melalui family gathering dengan harapan pihak keluarga pasung dan lingkungan lebih terbuka, termasuk cara merawat ODGJ di dalam lingkungan keluarga.

BACA JUGA :
Ketua HIPMI: Pembangunan SUTT Selaru-Sebuku Tumbuhkan Iklim Investasi Daerah

Di sisi lain, terang Ridhani, pihaknya tetap menjalin kerjasama dengan stakeholder. Di antaranya peran puncak selain keluarga, adalah pendampingan dari petugas medis terus dijalin untuk berperan serta membantu pembebasan korban pasung secara bertahap, sehingga dapat menekan angka kejadian hingga nol kasus pemasungan di wilayah Balangan.(pr/klik)

Scroll to Top