klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Banjarmasin benar-benar dihadapkan dengan kondisi yang cukup sulit untuk memenuhi capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Meski ditarget sebesar Rp700 juta lebih, angka itu cukup membuat Disperkim harus berfikir lebih keras lagi, agar di akhir tahun bisa terpenuhi.
Pasalnya, salah satu sumber PAD yang diperoleh Disperkim hanya pendapatan di sektor sewa hunian di Rumah Susun Sewa (Rusunawa).
Kadisperkim Kota Banjarmasin, Chandra Iriandi Wijaya, mengakui target PAD yang dibebankan menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya, dituntut bekerja extra agar terpenuhi target pendapatan. Paling tidak, pihaknya telah berusaha.
“”Kita tetap berusaha agar target PAD yang sudah dibebankan bisa terpenuhi di akhir tahun ini,” ucapnya.
Memenuhi target PAD, meski hanya kisaran Rp700 juta, sebut Chandra, jumlah itu dinilai cukup besar bagi Disperkim. Di tahun 2022 lalu saja berkisar Rp500 juta, capaian PAD hanya berkisar 70 hingga 80%. Bisa saja terpenuhi 100% dengan langkah menaikkan sewa Rusunawa.
“Bagi kami ini cukup dilematis. Kita tahu kondisi penghuni Rusunawa juga bertarap ekonomi ke bawah. Meski pun dinaikan Rp50 ribu saja, tentunya ini menjadi beban mereka. Tapi kita tetap optimis, minimal 80% bisa tercapai di akhir tahun,” sebutnya.
Chandra mengatakan, ada satu gagasan yang bisa diambil untuk memenuhi target PAD tersebut. Yakni menyulap basement Rusunawa sebagai kios/warung, yang harga sewanya bisa lebih tinggi dari sewa hunian.
“Kita akan coba langkah itu, mengubah lantai dasar Rusunawa menjadi kios atau toko, yang bisa disewakan dengan harga relatif lebih tinggi dari sewa hunian,” pungkasnya. (sin/klik)