klikkalimantan.com, PARINGIN – Dalam rangka menunjang pembangunan daerah yang berkelanjutan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Balangan telah memberikan sejumlah masukan strategis untuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045.
Masukan ini disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Balangan Ahsani Fauzan pada kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Balangan Tahun 2025-2045, di Mahligai Mayang Maurai, Kamis (16/05/2024).
Ahsani Fauzan menyampaikan, apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah kabupaten yang telah bekerja semaksimal mungkin dalam menjalankan tugas meningkatkan sejumlah sektor yang menjadi kebutuhan masyarakat Balangan.
Selain pembangunan infrastruktur dalam meningkatkan produksi dan perekonomian, sebut Fauzan sejumlah program juga telah dijalankan Pemkab Balangan, diantaranya peningkatan SDM melalui memberikan pelatihan khusus hingga memiliki kualifikasi dalam dunia kerja, pemberian beasiswa bagi pelajar serta pemberian jaminan BPJS bagi pekerja.
“Semuanya itu menjadi bukti perhatian pemerintah dalam meningkatkan dan memberikan perlindungan bagi masyarakat,” kata Ketua DPRD.
Kemudian, peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi dasar kebutuhan hidup masyarakat juga sudah bisa dirasakan masyarakat.
“Masyarakat Balangan dimudahkan dalam mengakses layanan kesehatan melalui Homecare, pembirian susu gratis dalam program penanganan stunting,” ucapnya lagi.
Tidak sampai disitu, lanjut Fauzan Pemkab juga memberikan kridet usaha melalui program Sanggam Babungas.
“Kami apresiasi karena dengan bantuan kredit 0 persen,” ujarnya.
Namun ucap Ketua DPRD, ada beberapa catatan yang menjadi poin strategis yang perlu diperhatikan Pemkab Balangan dalam upaya mendukung percepatan pembangunan di Balangan, diantaranya harus lebih memperhatikan hilirisasi dari produksi yang telah dicapai.
“Dengan hilirisasi kita dapat menjadi penyokong IKN, sebagai penyangga pangan daerah,” ujarnya.
Kemudian, pertanian, perkebunan dan perikanan hendaknya fokus pada komoditas unggulan, sehingga punya lebih daya saing, potensi destinasi wisata belum terdapat desain destinasi wisata yang diparipurnakan.
Terakhir, sebut Fauzan kami (DPRD, red) perlunya mewujudkan SDM ekonomi kreatif yang unggul.
“Sehingga nantinya dapat menumbuhkan usaha yang semakin beragam. Serta meningkatkan iklim penanaman modal, kualitas kerjasama dan efektivitas promosi penanaman modal,” imbuhnya. (al/klik)