65 Petugas Medis Positif Covid-19

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Hari ini Gugus Tugas Percepatan Penanggulan Corona Virus Disease (GTPP Covid-19) Kabupaten Banjar merilis data terbaru. Rinciannya:  terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 376 orang, sembuh 81 orang, Pasien Dalam Perawatan (PDP) 42 orang. Sedangkan yang menjalani proses karantina sebanyak 275 orang, serta 20 orang  meninggal dunia.

Dari 376 kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Banjar, sebanyak 65 kasus terjadi di kalangan tenaga kesehatan, 18 kasus diantaranya terjadi di intern tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura.

Demikian diungkapkan dr Diaduddin, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) sekaligus Juru Bicara GTPP Covid-19 dalam video konferensi pers di Command Center Barokah Martapura, didampingi HM Aidil Basith, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Banjar, Senin (6/7/20).

“Banyaknya tenaga medis yang positif, bahkan reaktif saat dilakukan rapid test. Ini agak sedikit membingungkan. Ada sedikit kekhawatiran. Salah satu ruang rawat di RSUD Ratu Zalecha terpaksa dikosongkan. Tapi, kita tetap berupaya agar pelayanan masih bisa tetap berjalan, tak terkecuali di Puskesmas. Namun, sejumlah puskesmas malah ada yang mengajukan untuk ditutup,” ujarnya.

Kendati demikian, papar Diaduddin, sejumlah kasus positif tersebut hingga saat ini tidak menimbulkan gejala. Sehingga upaya paling aman mengistirahatkannya atau melakukan isolasi mandiri, dan berupaya menambah tenaga medis agar pelayanan tidak terganggu.

“Untuk pelayanan, tetap memberdayakan tenaga medis yang ada dengan membatasi jam kerja dengan sistem shift (bergiliran). Saat ini kami sudah menggelar pelatihan untuk 10 tenaga kesehatan dan dua dokter spesialis terdiri ahli paru dan ahli penyakit dalam, serta mempersiapkan tenaga medis untuk menangani pasien tak bergejala di karantina di Guest House Sultan Sulaiman,” katanya.

BACA JUGA :
Masih Pendataan, Penanganan Pasca Banjir di Banjarbaru Lamban

Dikonfirmasi klikkalimantan.com, melalui pesan singkat  WhatsApp terkait adanya sejumlah tenaga medis RSUD Ratu Zalecha Martapura yang terpapar Covid-19, Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura, dr Taufiq Norman Hidayat, pun mengamininya. “Memang benar ada beberapa petugas kesehatan di RSUD Ratu Zalecha yang terkonfirmasi positif, dan datanya ada di GTPP Covid-19,” jawabnya.

Ketika ditanya faktor banyaknya tenaga medis yang terpapar covid-19 apakah karena Alat Pelindung Diri (APD) yang masih kurang dan tidak memenuhi standard? “Kalo APD yang standard terpenuhi saja. Salah satu faktornya, karena pasien banyak dan over kapasitas. Terkait hal ini sudah saya serahkan ke gugus tugas,” tuturnya.

Menanggapi permasalahan tersebut, Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar selaku mitra kerja RSUD Ratu Zalecha pun angkat bicara. “Kalau memang para medis atau manajemen yang didedikasikan telah terpapar Covid-19, terlebih angkanya sangat signifikan, saya kira diambil kebijakan. Mungkin rumah sakitnya ditutup sementara, atau seperti apa nantinya? Yang jelas, jangan sampai nantinya malah petugas medis yang menyebarkan wabah Covid-19 ke pasien yang tidak terpapar,” tegas anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Gusti Abdurrahman atau yang kerap disapa Antung Aman.

Guna memutus penyebaran Covid-19, Antun Aman mengingatkan agar seluruh manajemen dan tenaga medis dilakukan rapid test dan hasilnya harus transparan. Jangan hanya untuk konsumsi manajemen.

“Karena di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat kita sudah trauma untuk berobat baik ke rumah sakit atau pun Puskemas. Khawatirnya, setelah dilakukan pemeriksaan atau meninggal masih dalam perawatan petugas medis, pasien dikategorikan terpapar Covid-19 yang tentunya prosesi pemakaman pun harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Kasihan kan mereka,” pungkasnya.(zai/klik)

Scroll to Top