Rabu, Agustus 27, 2025
BerandaDPRD BanjarmasinAntisipasi Defisit Anggaran, BPKPAD Kota Banjarmasin Maksimalkan Pendapatan Daerah. M Isnaini: Perkuat...

Antisipasi Defisit Anggaran, BPKPAD Kota Banjarmasin Maksimalkan Pendapatan Daerah. M Isnaini: Perkuat Sinergisitas Antar SKPD

klikkalimantan.com, BANJARMASIN — Menghadapi potensi defisit anggaran dalam pelaksanaan APBD Perubahan 2025, Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin mengambil langkah strategis dengan memaksimalkan pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak serta retribusi.

Kepala BPKPAD Kota Banjarmasin, Edi Wibowo, mengatakan, peningkatan kebutuhan belanja daerah di tengah keterbatasan fiskal mendorong pemerintah untuk bekerja lebih agresif dalam menggali potensi penerimaan.

“Kami tidak ingin hanya mengandalkan dana transfer pusat. Optimalisasi PAD adalah kunci menjaga stabilitas anggaran daerah,” ujarnya.

Edi menyebut, pendataan ulang objek pajak, seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak restoran, serta pajak hiburan, merupakan langkah yang kini dilakukan.
Tidak hanya itu, pemanfaatan sistem digital untuk meningkatkan efisiensi penagihan dan transparansi pembayaran pajak, juga akan dilakukan.

“Sistem digital sudah kita implementasikan di sektor retribusi parkir. Ke depannya, seluruh objek pajak juga akan kita terapkan sebagai langkah mencegah kebocoran PAD,” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Muhammad Isnaini, menyebut, perlu dilakukan penertiban dan penegakan hukum terhadap wajib pajak yang menunggak atau tidak patuh.

Disamping itu, diperlukan regulasi insentif dan disinsentif untuk mendorong partisipasi aktif pelaku usaha dalam membayar kewajiban mereka. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menutup potensi defisit yang dapat muncul akibat belanja tambahan dalam APBD Perubahan 2025.

“Dengan membaiknya ekonomi secara nasional, diharapkan berdampak positif terhadap PAD kita. Jika potensi PAD yang selama ini belum maksimal bisa dimaksimalkan, kalau perlu diambil tindakan,” katanya.

Ia menegaskan, belanja pemerintah harus tetap berorientasi pada kepentingan publik tanpa mengorbankan keberlanjutan anggaran.

“Kita tidak akan membiarkan defisit mengganggu pelayanan publik. Oleh karena itu, penguatan pendapatan harus menjadi fokus utama saat ini. Jadi, sinergisitas antar SKPD semakin diperkuat,” tegasnya. (sin/klik)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments