Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Klub dansa De’Label sukses menyabet gelar juara umum dan berhak menerima Piala Tetap Ketua Umum KONI Kota Banjarmasin pada Kejuaraan Kota (Kejurkot) Virtual Solo Dancesport Tahun 2020, yang digelar Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Kota Banjarmasin pada 18 – 21 September 2020 kemarin.
De’Label berhasil mengkoleksi tujuh medali emas, tujuh mendali perak, dan lima medali perunggu. Unggul dua medali perak dan satu medali perunggu dari klub RDP di posisi kedua. Sedangkan posisi ketiga ditempati klub dansa Talent, dengan koleksi tiga medali emas, dua medali perak, dan tujuh medali perunggu.
Ketua Umum Pengprov IODI Kalsel, Muslih, mengapresiasi digelarnya kejuaraan ini, meski dilaksanakan secara virtual. Artinya, selama pandemi Covid-19, program pembinaan IODI tetap bisa berjalan dengan baik.
“Kita sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pengkot IODI Banjarmasin dengan menggelar Kejuaraan secara virtual ini. Semoga bisa menjadi contoh bagi kabupaten/kota se-Kalsel,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum IODI Kota Banjarmasin Irnita Rosariasanti mengatakan, jumlah peserta yang ikut kejuaraan sebanyak enam klub. Yakni Nagadiva klub, Talent klub, Banua Klub, RDP klub, Lentera klub, dan De’Label klub yang semuanya berada di bawah naungan IODI Kota Banjarmasin.
Maksud dan tujuan diselenggarakannya Kejurkot Banjarmasin Virtual Dancesport Solo 2020, papar Irninta, selain menjalankan program kerja yang semestinya dilaksanakan lebih awal karena adanya pandemi ini dan baru terlaksana sekarang, juga sebagai evaluasi.
“Ajang ini dimaksudkan juga sebagai evaluasi bagi semua atlet yang telah menjalani latihan secara aktif. Dengan tujuan menyiapkan atlet untuk mengikuti Kejurprov Kalsel dan Kejuaraan Malaysia Open yg hampir berbarengan pada pertengahan Oktober mendatang. Sekaligus juga utk mempersiapkan atlet Dancesport pada Porprov Kalsel di Kabupaten Hulu Sungai Selatan,” katanya.
Irnita memaparkan, meski hanya diikuti enam klub, jumlah altet yang ikut cukup banyak, yakni mencapai 52 atlet dan mengikuti 85 nomor/kelas dari 19 nomor/kelas yang dipertandingkan.
“Yang berbeda dari penyelenggaraan kali ini adalah sistem virtual, yakni para atlit/peserta hanya mengirimkan satu video yang dianggap terbaik, tanpa ada editan, kepada panitia pelaksana, untuk dinilai oleh para juri yang telah direkomendasikan oleh panitia pelaksana, tanpa ada tekanan dan intimidasi dari pihak manapun. Keputusan juri tersebut mutlak dan tidak dapat diganggu gugat,” ujarnya, seraya mengucap syukur bahwa pelaksanaan Kejurkot berjalan dengan baik dan lancar. (sin/klik)