Klikalimantan.com, BANJARBARU – Urusan sengketa tanah memang kerap kali terjadi. Bahkan terkadang meteka yang bukan pemilik yang sah terhadap tanah tersebut, lebih agresif dalam upaya untuk menguasai tanah yang diklaimnya.
Seperti yang terjadi dengan petak tanah milik keluarga Haji Tarmiji di Kelurahan Singau Tiung. Belakangan urusan mempertahankan haknya justru mereka yang dilaporkan polisi.
Ironisnya lagi bukan keluarga Haji Tarmiji yang dilaporkan, tetapi Supian Hadi warga Cempaka yang notabene tidak ada sangkut pautnya dengan bidang tanah tersebut yang dilaporkan dugaan pengrusakan lahan.
Lebih aneh lagi, Polresta Banjarbaru dalam hal ini Unit III Reskrim Polresta Banjarbaru pun memproses laporan atas nama Haji Gozali Rahman yang melaporkan Supain Hadi.
Kasatreskrim Polresta Banjarbaru Iptu Martinus Ginting SH saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya memanggil seseorang pastilah ada dasarnya.
“Pemanggilan pasti ada dasarnya. Setelah melalui proses kami pun memproses lebih lanjut untuk pengembangan atas laporan tersebut,” ujarnya.
Apakah akan ada pemanggilan terhadap pihak kelurahan, Martinus menyebut akan melihat perkembangannya.
“Kita lihat nanti, akan kemana diarahkannya kasus ini,” ujarnya.
Sementara itu sebelum memasuki ruang Unit III Reskrim Polresta Banjarbaru Supian Hadi mengaku bingung kenapa dirinya yang dilaporkan.
“Tetapi sebagai warga negara yang baik, saya datang untuk memenuhi panggilan ini,” ujarnya sambil menunjukkan amplop surat pemanggilan atas dirinya.
Disebutkannya, dirinya memang berteman baik dengan Fai salah satu pemilik tanah.
“Kalau mamang saya dipanggil karena pendozeran tanah milik keluarga Fai, aneh juga. Memang saya ada di lokasi menemani pemilik tanah membersihkan lahannya,” ujarnya.
Lebih anehnya lagi, ujar Supian Hadi, kok dirinya yang dilaporkan. Padahal saat itu di lokasi selain dirinya dan keluarga pemilik lahan juga ada Haji Sumedi anggota dewan, Babimsa Sungai Tiung dan beberapa orang wartawan.(yan/klik)
