klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Semakin masifnya pertumbuhan pendudukan dan tingginya permintaan perumahan, berimbas menyusutnya lahan pertanian di Banjarmasin
Tak ayal, Dewan meminta Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin untuk menyiapkan program agar menyusutnya lahan pertanian akibat alih fungsi bisa bisa dicegah, minimal melambat.
Perlu ketahui bahwa lahan pertanian di Banjarmasin berkurang, sebelumnya luasannya sekitar 2.600 hektare saat menjadi 2.500 hektare.
“Dengan minimnya lahan tidak harus menjadi kendala, DKP3 harus lebih kreatif lagi agar sektor pertanian di kota ini tetap bisa berjalan atau mempunya ide menarik peningkatan pertanian itu,”ujar Wakil ketua komisi II DPRD Kota Banjarmasin Hendra SE.
Politisi PKS ini menegaskan, tidak hanya pertanian saja, namun juga bisa dikembangkan bidang perkebunan hingga perikanan, yang notabane nya, lahan kota Banjarmasin lahan basah, sehingga sangat cocok untuk budi daya perikanan.
“Ini patut dikembangkan, paling tidak ada lahan yang bisa menjadi serapan dabn penyusutan lahan di Banjarmasin bisa diperlambat,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin Yuliansyah Effendi menjelaskan, luas lahan pertanian di Banjarmasin kembali berkurang, sekarang ini saja terjadi penyusutan lahan pertanian di Banjarmasin berkurang 100 hektare, dari 2.600 menjadi 2.500 hektare.
Namun, DKP3 Banjarmasin terus berupaya mempertahankan luasan lahan pertanian yang masih ada, bahkan beberapa tahun lalu, pihaknya sudah mulai melakukan penambahan lahan pertanian.
“Pihaknya sudah membeli tanah seluas 7,5 hektar pada 2023, 2024 dianggarkan tetapi karena refocusing tidak bisa, tahun ini sudah dianggarkan lagi, semoga bisa terealisasi,”jelasnya.(sin/klik)