klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Hampir sepekan sudah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, melalui Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah, berjibaku menanggulangi sampah pasca banjir. Namun belum juga tuntas. Pasalnya, volume sampah di sejumlah TPS meningkat signifikan hingga 100 persen.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Banjarmasin, Marzuki, usai memantau secara langsung di lokasi TPS Jalan Lingkar Dalam, Banjarmasin Selatan, Senin (1/2/2021) dinihari.
Menurut pria yang akrab disapa Jack ini, jika diukur berdasar armada pengangkut sampah, jumlah sampah yang ada di TPS tersebut meningkat signifikan ketika dibanding saat sebelum banjir melanda. Ia menyebutkan, biasa jumlah sampah sebanyak 8 truck, kini meningkat pesat menjadi 16 truck.
“Hari ini sudah hari ke enam penaggulangan sampah banjir. Hari ini kita mulai dari TPS A Yani. Di sana ada 7 truck tadi. Nah ini yang kedua, Jalan Lingkar Dalam. Di sini sampai sekarang sudah 16 truck jumlahnya, bayangkan biasa normal di sini 8 truck,” bebernya.
Jack melanjutkan, hal tersebut baru ditanggulangi pada pukul 00.00 dinihari, belum lagi pada pagi menjelang subuh nantinya. Ia memperkirakan di TPS tersebut dapat mencapai sekitaran 20 truck, karena armada pengangkut sampah dari warga terus berdatangan baik itu gerobak maupun mobil swasta.
“Ini belum datang lagi sampah pada waktu menjelang subuh, nah ini datang,” ucapnya.
Atas dasar hal itu, Jack berharap warga kota Banjarmasin yang terdampak banjir lebih bijak. Yakni memilah terlebih dahulu sampah rumah tangga dan sampah pasca banjir. Untuk sampah rumah tangga dipersilahkan dibuang di TPS terdekat. Namun beda dengan sampah pasca banjir, ia menyarankan agar warga ikut peran serta.
“Alangkah baiknya sampah pasca banjir ini masyarakat ikut serta bersama-sama menanggulangi, misalnya dengan cara swadaya agar dapat membuang langsung ke TPA, bisa lewat RT dan Lurah masing-masing,” pesannya.
Di sisi lain, DLH Banjarmasin mengimbau kepada semua warga Kota Banjarmasin dalam pengelolaan sampah pasca banjir sebagai berikut. Sampah hendaklah dipisahkan antara sampah rumah tangga (dapur) sehari-hari, dengan sampah akibat banjir (perabotan, sampah gotong royong,dll). Sampah hendaklah dibungkus dengan rapi dan tertutup. Sampah yang dibuang ke TPS adalah sampah rumah tangga sehari-hari (sisa dapur, dan sejenisnya). Sedangkan sampah banjir dikumpulkan di suatu tempat yang dikordinator RT, untuk diangkut dengan mobil angkutan khusus.
“Mengingat keterbatasan, baik itu kapasitas sarana dan petugas. Maka diperlukan kerjasama semua pihak untuk mengatasi sampah dalam upaya penanganan darurat banjir,” pungkasnya.
Dengan banjir selama 12 hari lebih ini, mengakibatkan daerah-daerah terdampak banjir tidak bisa membuang sampahnya.
Menurut catatan, potensi sampahnya sehari-hari berkisar 75 ton. Jika dikalikan 12 hari, maka 900 ton lebih yang menunggu. Sejak tanggal 22 Januari 2021, warga sudah mulai membuang sampah ini. Akibatnya beberapa TPS membludak sampah tiap hari, hingga 300 persen. (Sin/klik)